Â
Sumber : Taylor & Francis
Â
Reviewer : Raden Parikesit Satriyo Wicaksono
Â
Tanggal Review : 17 Desember 2023
Â
Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara depresi dan aktivitas fisik intensitas sedang di kalangan mahasiswa selama pandemi COVID-19, sekaligus memeriksa bagaimana hubungan ini berbeda berdasarkan tingkat aktivitas, jenis kelamin, dan peran gender. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang dampak aktivitas fisik terhadap kesehatan mental selama masa-masa sulit dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor potensial yang dapat mempengaruhi hubungan ini.
Â
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dan melibatkan 628 mahasiswa yang sehat dari sembilan belas lokasi yang berbeda. Center for Epidemiological Studies Depression Scales (CES-D), International Physical Activity Questionnaire - Short Form (IPAQ-SF), dan Chinese Sex-Role Inventory (CSRI-50) yang terdiri dari 50 item digunakan untuk mengukur gejala depresi, tingkat aktivitas fisik, dan peran gender.
Â
Objek Penelitian : Objek penelitian ini adalah mahasiswa perguruan tinggi di Tiongkok yang mengalami dampak pandemi COVID-19.
Teknik Pengumpulan Data : Data dikumpulkan melalui kuesioner daring (online) yang berisi pertanyaan tentang karakteristik demografis, tingkat aktivitas fisik, gejala depresi, dan peran gender. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian: (1) Center for Epidemiological Studies Depression Scales (CES-D) untuk mengukur gejala depresi, (2) International Physical Activity Questionnaire - Short Form (IPAQ-SF) untuk mengukur tingkat aktivitas fisik, dan (3) 50-item Chinese Sex-Role Inventory (CSRI-50) untuk mengukur peran gender. Data terkait COVID-19 juga diambil dari situs web resmi Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dan dikaitkan dengan lokasi dan tanggal pengisian kuesioner oleh responden.
Â
Analisis Data : Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik seperti korelasi Pearson, uji t, ANOVA satu arah, model moderasi, dan model regresi linear. Korelasi Pearson digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara gejala depresi dan tingkat aktivitas fisik. Uji t digunakan untuk membandingkan perbedaan antara kelompok jenis kelamin dalam tingkat aktivitas fisik dan gejala depresi. ANOVA satu arah digunakan untuk membandingkan perbedaan antara kelompok peran gender dalam tingkat aktivitas fisik dan gejala depresi. Model moderasi digunakan untuk mengevaluasi apakah tingkat aktivitas fisik memoderasi hubungan antara gejala depresi dan jenis kelamin atau peran gender. Model regresi linear digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi gejala depresi, termasuk tingkat aktivitas fisik, peran gender, dan data terkait COVID-19.
Kelebihan : Beberapa kelebihan dalam artikel jurnal ini yaitu desain penelitiannya, penggunaan instrument yang valid, analisis statistik yang komprehensif, dan relevansi dengan konteks pandemi. Kelebihan-kelebihan ini membuat jurnal ini menjadi sumber informasi yang berharga dalam memahami hubungan antara depresi, aktivitas fisik, gender, dan peran gender selama pandemi COVID-19.Â
Kekurangan : beberapa kekurangan dalam artikel jurnal ini yaitu sampel yang terbatas, pengumpulan Data yang mengandalkan diri sendiri, pengukuran aktivitas fisik yang terbatas, tidak ada pengukuran objektif, dan tidak ada pengukuran faktor lain yang berpotensi. Kekurangan-kekurangan ini perlu diperhatikan dalam mengevaluasi hasil penelitian dan mempertimbangkan implikasi praktis dari temuan penelitian ini.Â
Jurnal 3
Judul : Predictive Model of Suicide Risk in Young People: The Mediating Role of Alcohol Consumption