Banyak orang yang sering melupakan penggunaan sunscreen, padahal sunscreen merupakan tahapan dalam basic skincare yang cukup penting.
Pada remaja basic skincare yang perlu digunakan adalah, cleanser, moisturizer, toner, dan sunscreen
Langkah untuk melakukan perawatan kulit adalah sebagai berikut:
- Membersihkan
- Melembabkan
- Melindungi
- Tambahan : Thinning/ mengelupaskan (pada kulit berminyak), menghilangkan kerutan dan jerawat sensitif (pada kulit kering dan sensitif)
Tidak hanya melakukan langkah diatas tapi kita juga perlu mengatur gaya hidup, dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, minum air putih yang cukup, tidak merokok, istirahat yang cukup, maka akan melengkapi perawatan kulit untuk menghasilkan kulit menjadi sehat, cerah dan berkilau.
   Kunci utama dalam merawat kulit adalah dengan mengenal kulit kita sendiri. Setiap orang memiliki keunikan pada kulitnya masing masing. Maka dari itu perlunya mengenal jenis kulit agar dapat mempermudah melakukan perawatan yang tepat dan menghindari masalah pada kulit yang akan muncul pada kulit (Rianda, 2017)
Ilustrasi basic skincare. Sumber (Edited by me with Canva)
Kulit dibagi menjadi beberapa yaitu jenis kulit normal, kulit kering, kulit berminyak kulit kombinasi dan sensitif. Jenis kulit mengalami perbedaan karena ditentukan oleh seberapa banyak kadar air pada kulit. Banyaknya kadar air akan menentukan sehat tidaknya kulit, sementara jika kadar minyak akan menentukan kelembutan kulit pada kulit (Juni, 2014)
- Kulit NormalÂ
 Kulit yang normal tampak kenyal, lembut dan sehat, jarang ditemukan adanya jerawat/ komedo, tidak ada tanda-tanda kulit sensitif, pori-pori tidak terlalu terlihat dan wajah tampak cerah. Jenis kulit ini sangat diharapkan oleh setiap orang
- Kulit KeringÂ
Kulit kering biasanya dimiliki oleh beberapa orang yang memiliki alergi, kurangnya asupan gizi, terlalu sering menggunakan sabun dengan bahan antiseptik, dan pada usia lanjut. Tanda kulit kering adalah kulit tampak kusam, bersisik, tampak adanya garis-garis pada wajah, serta mengalami dehidrasi (kekeringan), kulit tidak elastis.
- Kulit BerminyakÂ
Kulit berminyak banyak dimiliki oleh orang yang berpori besar, biasanya terjadi pada remaja, dan orang yang dengan wajah berjerawat. Tanda kulit berminyak adalah memiliki komedo dan jerawat pada wajah, terdapat noda hitam yang terletak di dalam kulit akibat pigmen yang tertimbun dikulit jangat (dermis), jika penderita sering memecahkan jerawatnya makan akan timbulnya nanah karena terjadi pecahnya pembuluh darah kapiler.
- Kulit kombinasiÂ
Pada orang yang memiliki kulit kombinasi kulit wajahnya tampak lembut dan tidak ada keriput, tapi tetap terdapat jerawat pada area T (dahi, hidung, dan dagu). Tanda kulit mengalami jenis kombinasi adalah tampak mengkilap pada area T, memiliki pori besar, terdapat komedo (sumbatan lemak pada pori), tampak bintik putih di dahi dan bintik hitam pada sekitar ujung hidung.
- Kulit SensitifÂ
Pada orang yang memiliki kulit sensitif sering ditemukan adanya kemerahan, gatal, rasa terbakar pada kulit dan sering timbul jerawat pada kulit sensitif yang berwarna kemerahan, kecil-kecil, dan lebih terasa gatal daripada nyeri.
   Penuaan dini adalah proses penuaan pada kulit yang terjadi lebih cepat sebelum waktunya. Penuaan dini dapat terjadi biasanya pada usia 20-30 tahun. Semakin bertambahnya usia, maka kulit akan regenerasi lebih lambat, dan akan mengakibatkan terjadinya penuaan dini (Noormindhawati, 2013)
Faktor penyebab terjadinya penuaan dini dibagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal
- Faktor internal :
- Genetik (keturunan)
- Sakit yang berkepanjangan
- Asupan Gizi yang tidak seimbang
- Faktor eksternal :
- Polusi
- Sinar Ultraviolet (UVA/ UVB)
- Stress
- Kurang tidur
- Perawatan kulit yang tidak tepat
Cara mencegah terjadinya penuaan dini adalah dengan cara:
- Menghindari radikal bebas
- Menggunakan tabir surya
- Mengkonsumsi asupan cairan
- Mengkonsumsi asupan gizi yang seimbang
- Tidak merokok
- Tidak mengkonsumsi alkohol
- Istirahat yang cukup
- Mengindari stres
   Tabir surya atau sunscreen merupakan produk yang digunakan pada permukaan tubuh yang memiliki kandungan senyawa dan berfungsi untuk menyerap sinar Matahari. Komponen utama dalam pembuatan tabir surya yaitu titanium dioksida. Dengan penggunaan tabir surya radiasi sinar matahari akan berkurang karena terhalangnya oleh tabir surya (Juni, 2014)
Tabir surya memiliki jenis yang beragam, ada yang berbentuk krim, gel, bubuk, spray dan juga busa. Tabir surya yang baik adalah yang mengandung sun protection factor (SPF) yang sesuai dengan jenis kulit. Zat SPF merupakan kemampuan tabir surya untuk menurunkan jumlah sinar UV yang mencapai kulit. Penggunaan tabir surya dengan perlindungan paling rendah yaitu SPF 15 untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Apabila penggunaan tabir surya dilakukan dengan benar, maka tabir surya dengan SPF 15 dapat melindungi kulit dari  radiasi UVB sekitar 93% selama kurang lebih 150 menit. Sedangkan, pada kandungan SPF 30 dapat memberikan  perlindungan dari sinar UVB sebanyak 97%, dan pada kandungan SPF 50 dapat memberikan perlindungan dari sinar UVB 98%. Sinar UVA yang terpapar terlalu lama pada kulit akan mengakibatkan terjadinya penuaan pada kulit dan munculnya noda hitam, sedangkan sinar UVB akan mengakibatkan terbakarnya pada kulit dengan merusak melanin atau sel pigmentasi pada kulit yang dapat menyebabkan kulit tampak kusam (Maria, 2006)
Untuk menentukan penggunaan tabir surya, maka harus disesuaikan dengan jenis kulit. Jika memiliki jenis kulit berminyak hindari penggunaan tabir surya yang bersifat komedogenik, gunakan tabir surya yang berbentuk cair. Jika memiliki kulit cenderung kering gunakan tabir surya yang mengandung bahan pelembab dan berbentuk gel. Gunakan tabir surya 15-30 menit sebelum beraktivitas diluar agar tabir surya dapat meresap ke dalam kulit dengan baik, sehingga daya perlindungannya dapat lebih efektif. Sebaiknya penggunaan tabir surya harus diulangi setiap 2 jam agar kulit dapat terlindungi sepanjang hari, walaupun sedang berada di dalam ruangan
(Hastuti & Eko, 2020) menyebutkan bahwa manfaat penggunaan tabir surya yang dilakukan secara rutin tak hanya dapat mencegah penuaan dini tapi dapat juga untuk:
- Meratakan warna kulit
Pada penggunaan tabir surya yang kurang tepat dapat menyebabkan terjadi perubahan warna kulit yang tidak merata atau disebut juga hiperpigmentasi
- Mencegah kulit terbakar (sunburn)
Kulit dapat mengalami serangan pengelupasan, pembengkakan, kemerahan, dan gatal yang berulang-ulang. Dan ini semua berasal dari pengaruh sinar UVB. Kulit yang melepuh akibat sunburn dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit
- Mengurangi noda hitam pada wajah (frecles)
Kelompok sel pigmen di kulit, juga dikenal sebagai bintik-bintik. Bintik-bintik dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya termasuk paparan sinar matahari.
- Menyehatkan kulit
Lapisan dermis merupakan lapisan kedua pada kulit yang memiliki fungsi sebagai fondasi pada kolagen dan elastin yang berasal dari protein esensial. Protein esensial ini diperlukan untuk menjaga kulit agar tetap halus dan sehat.
- Mencegah resiko kanker pada kulit
Resiko kanker kulit yang paling sering terjadi adalah melanoma, Â Melanoma merupakan jenis kanker pada kulit yang dapat mengancam kehidupan wanita, terutama yang berusia 20-an (Young et al., 2017)
Setiap kulit memiliki perbedaan jenisnya, maka perawatan yang diperlukan pun berbeda. Â Berbagai jenis produk perawatan pada kulit telah diracik sedemikian rupa dengan bahan yang sesuai dengan tipe kulit tertentu. Jika menggunakan produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit maka hasilnya tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Demikian pembahasan ini mengenai penggunaan tabir surya untuk mencegah penuaan dini, semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan Anda dalam penggunaan tabir surya untuk mencegah penuaan dini.
Sumber:Â
Hastuti, & Eko, R. (2020). Keahlian Tata Kecantikan Rambut, Perawatan Kulit & Wajah Sehari-hari. Cipta Gadhing Artha.
Juni, P. (2014). Cantik, Paduan Lengkap Merawat Kulit Wajah. Gramedia Pustaka Utama.
Maria, D. (2006). Merawat Kulit dan Wajah. Kawan Pustaka.
Noormindhawati, L. (2013). Jurus Ampuh Melawan Penuaan Dini. PT Alex Media Komputindo.
Rianda, D. (2017). Beauty Under Cover to Muslimah. PT Alex Media Komputindo.
Young, A., El, C. J., & Rossi, A. (2017). Ultraviolet radiation and the skin: Photobiology and sunscreen photoprotection.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H