Mohon tunggu...
Funk_ane
Funk_ane Mohon Tunggu... Administrasi - penyendiri

Diam di sudut ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hai Mantan 1 "Pertemuan"

28 April 2019   19:12 Diperbarui: 4 Juli 2019   10:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu mungkin berpikir ini mudah, namun taukah kamu perasaan yang sedang aku rasakan di lubuk hatiku yang terdalam. Aku terluka, jiwaku lumpuh seakan tak mampu bangkit kembali , lalu taukah kamu kehidpan  seperti apa yang harus aku lalui karena mu waktu itu...! Demi  Tuhan kau akan menangis jika melihatnya karena luka itu benar benar mengerikan.

"Maaf...!"

Kata itu tak akan pernah cukup untuk menebus kesalahan yang telah kamu lakukan  walau aku ingin, karena seluruh bagian dalam diriku tetap saja menolak.

Benar, kamu juga tidak mengucapkan kata itu, hebat,,,!

2 tahun sudah kujalani hariku tampa Dia,! Galang cowok hebat yang pernah Kuberikan hatiku sepenuhnya padanya, dan ternyata harus berakhir dengan cara yang begitu teragis, hingga kini masih terasa perih karena luka itu belum benar benar sembuh.

"apa Aku boleh mengenalmu lebih jauh,?"

 Masih banyak pria yang berharap akan Diriku. namun entah mengapa,! Walau Aku juga ingin memulai hubungan yang  baru bersama orang lain tidak pernah ada yang berhasil. Selalu saja ada yang ganjal lalu membuatu berhenti dan mengakhirinya sebelum memulai.

"maaf, Aku tidak bisa...! memang benar Aku sedang sendiri sekarang, namun seperinya Aku masih menyukai waktuKu yang seperti ini"

Kata kata itu kembali lagi keluar dari mulutku, untuk kesekian kalinya, ketika Aku mulai mencoba mengenal orang lain pikiranku di penuhi oleh Galang. Ingatan ketika menghabiskan waktu dengannya muncul begitu saja, dan tanpa sadar Aku membandingkan semua hal pada Galang dengan orang yang sedang ada di depanku, bodohnya lagi Aku selalu mendapatkanya lebih baik dari semua orang yang kucoba kenal.

namun andai suatu hari Galang tiba tiba datang kembali padaku, dan memohon untuk memulai hubungan lagi. Aku akan mengatakan "tidak" tanpa ragu,!! bukan karena Aku membencinya namun karena perasaan padanya sudah tidak ada lagi. lalu gaimana jika kenyataannya bayangan yang ada dalam diriku tidak berjalan dengan baik,bagaimana jika setelah melihatnya Aku berlari ke arahnya dan memeluknya erat keraguan itu juga kadang kdang datang dalam otakKu.

Dan benar hari itu datang, kami bertemu ketika sedang belanja di supermarket. Canggung rasanya setelah basekian lama tidak bertemu.

"Hai," dia mulai menyapa.

"Hai..." aku membalas menyapanya.

"Apa kabar...!" dia bertanya dengan akrapnya.

"Aku baik, bagaimana dengan Kamu,?" Aku kembali bertanya

"Baik"

Galang tersenyum, Aku juga tersenyum.

"Kamu sudah menikah,?" Tanya galang lagi

"Tidak," Aku menarik napas pelan. "Bagaimana dengan Istri Kamu, apa Dia baik,?"

"Yahhh... Dia baik, Dia sedang hamil...!"

"Ooh selamat,,,!!!"

"Sebenarnya Kami sudah lama bercerai,". Galang mengammbil susu kental manis di depannya dan menaruhnya di keranjang belanjaannya "Dia menikah lagi dengan seseorang di lingkunganku, dan sekarang sedang hamil,,,! Kita  memutuskan untuk bersaudara."

"Kenapa?" aku bertanya.

"Bukan apa apa, hanya Kita tidak cocok satu sama lain.!" dia menjawab dengan santai.

Aku mengangguk angguk,. *kenapa menikah kalau pada akhirnya mengakhirinya begitu cepat* kalimat itu tiba tiba terlintas dalam benak Ku,

"Aku sudah selesai, Aku akan kekasir duluan,!"  pamitku pada Galang sambil tersenyum, baru saja kubalikkan tubuhku Galang memanggil namaku.

"Dea,,,!. Aku tau ini terlambat, maafkan Aku atas semua kesalahanKu pada Mu," Galang melihat kearahKu, Aku berbalik menatapnya sambil tersenyum.

"Jangan minta maaf padaku tentang hal yang telah berlalu, tidak ada pihak yang harus di salahkan. Aku baik baik saja, malah sepertinya Aku lupa mengucap terimakasi pada kamu"

"Terimakasi atas apa...? Aku meninggalkan Kamu."

"Itu bukan masalah,,,,"

Aku melangkah pergi kearah kasir. Dia mengikutiku, Galang berjalan tepat di belakang Ku.

"Bagaimana mungkin Kamu mengatakan itu bukan masalah, Dea,,,! Dengarkan Aku, tolong berikan Aku waktu sebentar." Pinta Galang padaku

Aku meletakkan belanjaanku di meja kasir, beberapa makanan ringan dan minuman botol. Melihat di luar  toko, Adikku sedang asik menelpon sambil menungguku selesai.

"Lain kali saja, Aku sedang buru buru,,! Adikku sudah lama menunggu" 

"Ladi Kamu masih marah padaku,! hanya itu arti yang tepat jika Kamu menolak berbicara denganku sekarang." Kata Galang

Aku tersenyum dan merasa lucu, Aku bertanya pada Diri sendiri benarkah Aku marah dan sedang menghindarinya sekarang. Aku rasa bukan, Aku tidak membencinya ataupun marah padanya atas semua yang telah terjadi apalagi hubungan kita sudah lama selesai, Aku tidak menjalin hubungan dengan orang lain bukan karena masih mengharapkan Dia kembali.

"Kenapa tersenyum,?" Galang bertanya

Aku membayar dan mengambil belanjaan yang telah selse di hitung,

"Maaf Aku tidak jadi membelinya,"  Galang mengembalikan keranjang belanjaannya, dan mengikuti Ku keluar  toko.

"Dea Aku mohon,,, sekali ini saja.!"

"Baiklah, tunggu Aku sebentar. Aku akan memberikan ini pada Adikku" Aku menyerahkan belanjaanku pada Didit dan menyuruhnya untuk pulang duluan.

Kami ke cafe yang berada di seberang jalan toko. Memesan kopi dan makanan ringan, hari ini yang seringku bayangkan akan terjadi, tidak seburuk apa yang ada di pikirkanku.

tidak ada pihak yang salah yang harus di maafkan atas hubungan yang tidak berhasil, kehidupan ini selalu menawarkan pilihan untuk semua orang yang sedang menjalaninya, dan bukan salah Dia jika pada akhirnya memilih jalan yang tidak searah denganmu. Begitupun Aku, tidak berhak marah atas keputusan yang pernah Galang ambil dalam hidupnya, tidak ada alasan yang tepat untuk menyalahkan seseorang atas pilihannya dalam menentukan hidupnya sendiri,  bahkan walau Kamu sangat mencintainya pilihan kehidupannya tetap harus menjadi miliknya sendiri.

"Aku sudah merelakan Kamu sejak lama, jadi tidak ada yang perlu di bahas lagi tentang masa lalu"

"Tapi Aku tidak bisa melupakan Kamu Dea.!"

"Aku juga tidak pernah melupakan Kamu Galang,,,! Masa masa  yang pernah kita lewati begitu luar biasa, Aku masih mengingat semuanya dengan jelas, tidak memaksa diri melupakannya hanya karena Kamu meninggalkanku, karena Aku tau itu hanya membuatku semakin sulit."

"Jadi Kita bisa memulainya dari awal lagi.?"

"Jika yang Kamu maksud mulai menjalin hubungan lagi,. Aku akan katakan tidak...!"

"Kenapa,,,? Aku masih mencintai Kamu, dan Kamu tidak melupakan Ku". Hening sejenak "Apa karena sekarang Aku seorang Duda,?" sambung Galang lagi

"Aku rasa ini pilihanKu sekarang. Kita sudah selesai sejak dulu,  Galang yang Aku sukai sudah tidak ada lagi. seperti cerita yang berbeda dalam setiap lembaran lembaran sebuah buku, lembaran yang Aku suka dalam Dirimu sudah berlalu."

"Aku menyesalinya, adai saja di lembaran selanjutnya tidak ada cerita yang lain mungkin sekarang buku itu masih ada di tangan Mu, itu kesalahanku mengarang banyak cerita dalam satu buku dan akhirnya tidak satupun cerita berakhir dengan baik, dan bukupun menjadi rusak tidak karuan,,,"

Pertemuan kita berahir, Aku kembali menjalani hidupku seperti biasa. Setelah Kata kata terahir  *Mari sepakat untuk tidak bertemu lagi dengan sengaja* 

Dan kami berpisah....!

Sekian dan terimakasi.... tunggu cerita dari Hai Mantan selanjutnya yah,!

 

 

 

Cerpen "Funk_Ane"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun