Mohon tunggu...
Funk_ane
Funk_ane Mohon Tunggu... Administrasi - penyendiri

Diam di sudut ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hai Mantan 1 "Pertemuan"

28 April 2019   19:12 Diperbarui: 4 Juli 2019   10:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lain kali saja, Aku sedang buru buru,,! Adikku sudah lama menunggu" 

"Ladi Kamu masih marah padaku,! hanya itu arti yang tepat jika Kamu menolak berbicara denganku sekarang." Kata Galang

Aku tersenyum dan merasa lucu, Aku bertanya pada Diri sendiri benarkah Aku marah dan sedang menghindarinya sekarang. Aku rasa bukan, Aku tidak membencinya ataupun marah padanya atas semua yang telah terjadi apalagi hubungan kita sudah lama selesai, Aku tidak menjalin hubungan dengan orang lain bukan karena masih mengharapkan Dia kembali.

"Kenapa tersenyum,?" Galang bertanya

Aku membayar dan mengambil belanjaan yang telah selse di hitung,

"Maaf Aku tidak jadi membelinya,"  Galang mengembalikan keranjang belanjaannya, dan mengikuti Ku keluar  toko.

"Dea Aku mohon,,, sekali ini saja.!"

"Baiklah, tunggu Aku sebentar. Aku akan memberikan ini pada Adikku" Aku menyerahkan belanjaanku pada Didit dan menyuruhnya untuk pulang duluan.

Kami ke cafe yang berada di seberang jalan toko. Memesan kopi dan makanan ringan, hari ini yang seringku bayangkan akan terjadi, tidak seburuk apa yang ada di pikirkanku.

tidak ada pihak yang salah yang harus di maafkan atas hubungan yang tidak berhasil, kehidupan ini selalu menawarkan pilihan untuk semua orang yang sedang menjalaninya, dan bukan salah Dia jika pada akhirnya memilih jalan yang tidak searah denganmu. Begitupun Aku, tidak berhak marah atas keputusan yang pernah Galang ambil dalam hidupnya, tidak ada alasan yang tepat untuk menyalahkan seseorang atas pilihannya dalam menentukan hidupnya sendiri,  bahkan walau Kamu sangat mencintainya pilihan kehidupannya tetap harus menjadi miliknya sendiri.

"Aku sudah merelakan Kamu sejak lama, jadi tidak ada yang perlu di bahas lagi tentang masa lalu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun