Aku terus bertanya sendiri. Apakah Dia menghilang karena  telah menyadari apa yang selama ini Aku pikirkan.??? Ataukah Dia sengaja mencampakkanku sebelum aku mencampakkannya.! Namun sayang semua tanya itu tidak memiliki jawaban.
Jujur saja Aku tidak merasa sedih, namun mengalami kebingungan yang tidak berujung apalagi Aku tau betul Putra sangat mencintaiku, Dia bahkan tidak pernah mengucapkan kata putus walau Aku kadang membuatnya sangat kecewa selama ini.
Putra selalu menyempatkan diri untuk menghubungiku, walau Dia berada dalam kesibukan yang padat. Dia memang sering menghilang beberapa hari karna urusan pekerjaannya namun tidak pernah selama ini.
muncul begitu saja tidak membuat Dia berhak pergi semaunya,
Menggantung hubungan kami hingga aku tidak berani melangkah terlalu jauh, Aku takut jika pada akhirnya Akulah yang meninggalkannya,. Karena kami sudah cukup dewasa untuk memutuskan hubungan secara baik-baik. Bukann dengan cara menghilang seperti pengecut.
Namun jika dia benar menghilang utuk menjauhiku, Aku berharap dia berbahagia. dan Aku akan merelakannya. Namun jika Putra menghilang  karena penderitaan maka aku akan merasa bersalah sekaligus membencinya...
Karena kami pernah saling berjanji, bersama ataupun tidak yang jelas kami harus memiliki akhir yang bahagia suatu hari nanti. Karena hubungan yang kami jalani tidak saling mengekang... jika berpisah adalah jalan yang baik maka kami akan saling merelakan.
Pada suatu ketika, saat gelapnya malam di penuhi oleh sinar bulan yang terang Aku menerima SMS yang hanya ada empat hurup "Dora".
Aku bahagia sekaligus kesal dan ku balas
"Itu saja.?"
Tak lama kemudian HP ku berdering. Dan kami mulai lagi menghabiskan beberapa jam untuk saling mengobrol di telpon.