Tanpa rencana Aku menyukainya, tanpa ada alasan Aku terus mencintainya sampai saat ini.
Tentu saja Dia mengenalku dengan cukup baik, karena dia sering berkunjung ke rumah dan menyaksikan bagaimana Aku menjalani hidupku. Dekat dengan orang-orang yang dekat denganku.
Tapi tidak tentang Dia...!
Entah itu kebenaran atau kebohongan, hanya Putra yang tau. Aku hanya terus mempercayainya dan terus mencoba memahaminya semampuku. Karena aku tidak mengenal satupun orang yang dekat dengannya.
Jadi Aku tidak memiliki tempat untuk mencarinya, Aku hanya bisa menunggu dan mencoba ihlas dengan semua kemungkinan yang akan terjadi.
"Semoga putra baik-baik saja,"
Kata yang sering keluar dari mulutku, karena pikiran Negatif sering terlintas dalam benak ku begitu saja,. Aku sering berpikir Putra mati secara tiba-tiba di suatu tempat.
Atau Dia mengidap penyakit keras yang membuatnya harus terkurung di sebuah rumah sakit hingga tidak bisa menghubungiku.
Ketika aku mulai merasa peduli, tanpa sadar saat itu juga akan banyak kehawatiran yang muncul dalam benak ku. Juga ada keraguan walau pasti. kekecewaan terus menghampiri hingga kadang Aku membenci diriku saat mulai menyayangi seseorang.
Dan itulah yang mulai aku rasakan pada Putra, telah lama Aku ingin menyerah dalam hubungan kami namun sebelum Aku mengakhirinya Putra lebih dulu menghilang dan membuatku menjadi korban sekaligus penjahatnya.