6. Jika butuh meminjam barang, jangan sering-sering, minta ijinlah sebelum meminjam, pakailah setelah mendapatkan persetujuan dari si pemilik barang, kembalikan tepat waktu dan dalam keadaan yang masih baik. Apabila barang pinjaman tersebut menjadi rusak maka ajarkan juga anak bertanggungjawab atas perbuatannya itu. Tanggung jawab bukan hanya tentang harus mengganti dengan barang yang sama atau harga yang sebanding, tapi juga ada dalam bentuk minta maaf serta mengakui kesalahan, memperbaiki kerusakan dan tetap mengakuinya saat mengembalikan.
7. Biasakan penggunaan kata ajaib Tolong, Maaf, Terima kasih, dengan fungsi yang tepat
8. Memiliki waktu bersama anggota keluarga. Tanpa gadget, harus bercerita dan harus mau mendengar serta memberi tanggapan yang tepat dibawah pengawasan orang tua.
9. Menanyakan kabar dan keadaan anggota keluarga yang sedang tidak bersama-sama. Misalnya saat si ayah yang sedang dinas keluar kota, si kakak yang kuliah di luar negeri, si ibu yang sedang ke kampung halaman menjenguk nenek, dan sebagainya.
10. Biasakan memakai volume dan intonasi berbicara yang sewajarnya.
11. Sampaikan rasa marah, kecewa, dan ketidaksetujuan dengan cara yang benar dan memberi dampak perubahan yang positif. Bukan malah mengundang perseteruan dan kebencian.
12. Merapikan kembali barang-barang yang sudah dipakai, letakkan kembali pada tempatnya.
13. Tidak meninggalkan rumah dengan mengomel.
14. Selesaikan masalah antar anggota keluarga di dalam rumah, dilarang membawa masalah keluarga ke luar rumah.
15. Bersikap peduli, saling menghormati dan saling menjaga antar sesama anggota keluarga.
Masih banyak lagi yang bisa diterapkan dalam keluarga, sampaikanlah cara-cara seperti ini pada waktu kumpul keluarga, buat kesepakatan untuk sama-sama mematuhinya, dan berikan ruang untuk setiap anggota keluarga memberi pendapat, tanggapan dan saran.