Jika si anak kecil itu tidak bisa membedakan? Apakah orang tua bisa menerima keadaan ini?
Pertanyaan berikutnya, bagaimana jika jamuan makan itu dilakukan dirumah sendiri, apa yang harus dilakukan si anak kecil itu? Â Karena syarat dari orangtuanya adalah hanya berlaku di rumah, kalau di luar rumah harus menjaga sikap santun. Dan jamuan makan ini diadakan di rumahnya sendiri. Jadi dalam jamuan makan ini, bolehkah si anak kecil tersebut makan dengan sikap seperti biasanya dilakukan saat di rumah?
Membingungkan bukan?
Membiasakan tata krama tidak perlu membedakan tempat dan waktu. Sekali dibiasakan berlaku dimanapun dan selamanya.
Orangtua pun tidak perlu lagi menerapkan topeng kemunafikan pada anggota keluarga mereka supaya tidak merasa malu saat bertemu dengan orang lain baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Beberapa contoh berikut ini dapat diterapkan pada anak sebagai bagian dari membiasakan tata krama di dalam keluarga kita.
1. Membiasakan anak mengucapkan "selamat pagi" kepada orang lain yang ditemuinya, mulai dari bangun tidur.
2. Begitu juga dengan "selamat malam" atau "selamat tidur" atau "terima kasih papa mama sudah merawatku hari ini. Sampai jumpa besok pagi bangun tidur" atau apa saja kalimat pengantar tidur dari si anak kepada orang tuanya. Sebagai bentuk balas kasih si anak kepada orang tuanya.
3. Menghormati privasi orang lain, seperti tidak "nguping" pembicaraan orang lain, tidak membuka ponsel orang lain sekalipun anak meminta ijin, tidak "ngintip" isi chat oranglain, tidak membuka tas orang lain, tidak membaca surat yang bukan ditujukan pada namanya, menahan diri untuk menyimpan cerita privasi orang lain, tidak menjuluki orang lain dengan kelemahannya, dan sebagainya.
4. Mengetuklah sebelum masuk ke ruangan orang lain.
5. Terapkanlah etiket makan dimanapun. Seperti : mengunyah dengan mulut tertutup, jangan berdecap saat makan, minum kuah tanpa suara seruput, mengambil lauk pauk dengan sendok khusus, minum tanpa suara meneguk yang keras, gunakan alat makan dengan tenaga yang pas supaya piring dan sendok tidak saling berdentingan, bersendawa tanpa suara, batuk/bersin turunkan posisi wajah lebih rendah meja, porsi secukupnya dalam satu piring jika kurang baru ditambah lagi, dan sebagainya.