Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Avraham Dar, Sang Arsitek Badan Intelijen Israel Mossad

15 Februari 2020   01:05 Diperbarui: 15 Februari 2020   01:22 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun menurut Gidi, Dar merupakan satu-satunya agen yang sebetulnya tidak ikut secara langsung dalam operasi Susannah. Itu karena tugas Dar hanyalah merancang jalur pelarian dan Dar terbukti berhasil melakukannya sendirian. Lagi-lagi, Dar melakukan itu dengan berganti nama menjadi John Darling berkewarganegaraan Inggris. Kemudian Dar pergi ke Mesir dan menjalin persahabatan dengan keluarga Muslim di sana.

Sekembalinya ke Israel, setelah kegagalan Operasi Susannah, Dar kemudian diminta untuk membentuk dua jaringan spionase, termasuk diminta memimpin Unit 131, unit paling bergengsi di Mossad. Namun ia menolak tawaran itu dan memberikannya kepada agen yang lebih banyak memiliki pengalaman militer. Dar rupanya masih menyimpan kekecewaan dan kekesalannya akibat kegagalan Operasi Susannah.

Salah satu prestasi Dar yang dikenal menghindari secara langsung adalah saat operasi menghabisi Komandan Fedayeen Mesir, Mustafa Hafez. Sebelumnya, Israel telah cukup lama ingin menghabisi Mustafa tetapi selalu gagal. Mustafa adalah orang yang sangat piawai menghindari jebakan pihak Israel. Sampai suatu ketika, Dar merancang metode baru yang dikenal dengan 'bom kertas' atau 'bom buku'.

Dar kemudian meninggalkan dunia intelijen setelah Gidi lahir, dan memilih menetap di pegunungan Carmel. "Masa kecil saya ada di pegunungan dengan banyak senjata di rumah. Saya tahu ayah saya seorang mantan intelijen meski ia melarangnya untuk memberitahukan kepada siapapun. Orang-orang menjulukinya 'sang petani'.

Disadur dari: Mossad dad: A true hero of Israel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun