Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Menghadiri Pesta Nikah Batak di Perkotaan

13 Januari 2020   21:45 Diperbarui: 13 Januari 2020   21:47 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu gedung yang biasa digunakan untuk menggelar pesta adat Batak di Jakarta dan sekitarnya (Foto: https://renycamanik.wordpress.com)

Ya, tetamu yang beragama Islam akan diarahkan ke ruangan yang bertuliskan "Nasional". Ruangan ini biasanya terletak di lantai atas gedung atau lantai dua. Ada juga yang bersebelahan dengan ruangan para tamu Batak.

Tetapi yang pasti, makanan dan minuman di ruangan Nasional dipastikan halal. Para pramusaji wanita di ruangan ini pun biasanya mengenakan pakaian khas Muslimah.

Lalu kapan tepatnya tamu non Batak datang ke pesta yang berlangsung dari pagi hingga sore tersebut? Soal ini, sebetulnya sudah banyak juga yang membahasnya. Tetapi biar lebih afdol, saya akan menuliskannya kembali.

Pertama, jika ingin sekaligus bersantap siang dan menghadiri pesta, datanglah pada pukul 12.00 hingga 13.00. Itu waktu yang tepat bersantap di ruangan Nasional. 

Namun bila hanya ingin hadir tanpa harus makan siang, pukul 13.30 merupakan waktu yang tepat untuk datang. Pada jam tersebut, seluruh tamu undangan sudah selesai bersantap siang.

Kedua, siapkan amplop bertuliskan nama lengkap atau nama panggilan, alamat (boleh menuliskan nama kota atau kantor saja). Penyerahan amplop ini berlangung saat acara salam-salaman kepada pengantin serta keluarga intinya.

Acara ini berlangsung tak lama setelah makan siang selesai, yakni sekitar pukul 13.30 hingga pukul 14.00. Di sinilah para tamu undangan berkesempatan menyalami pengantin sekaligus mengucapkan selamat berbahagia. Tentu tak bisa ketinggalan: berswafoto bersama pengantin yang berbahagia.

Lalu kepada siapakah amplop bertuliskan nama itu diserahkan? Pilihannya ada dua. Bisa langsung ke mempelai pengantin pria atau wanita, atau meletakkannya ke dalam wadah yang sudah disediakan di meja pengantin.

Keduanya boleh dan sama nilainya. Akan tetapi, agar lebih mengena, para tamu Nasional biasanya menyerahkannya secara langsung kepada mempelai atau kepada orangtua mempelai.

Oh ya, satu lagi, busana yang dikenakan tamu nasional juga bebas, tidak ada aturan mewajibkan mengenakan pakaian khas Batak. Boleh mengenakan setelan jas, batik, atau bahkan bergaya kasual. Bebas saja.

Usai acara salam-salaman tersebut, maka selesailah 'kewajiban' tamu Nasional. Itu berarti sudah bisa meninggalkan gedung tanpa adanya rasa bersalah sedikitpun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun