Pun demikian, saya masih berharap bahwa unggahan Luhut hanyalah sebuah curhat belaka. Sekadar mengenang masa lalunya yang penuh lika-liku. Bukan bermaksud yang lain.
Horas Ompung Luhut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!