Cerita-cerita seram sudah banyak tersiar, bahkan cenderung menjadi tradisi ketika seseorang baru saja dikuburkan. Didatangi arwah dalam bentuk kesurupan juga sering menjadi buah bibir di masyarakat. Lolongan anjing atau suara meraung kucing kerap dijadikan penanda hadirnya arwah seseorang.
Pak Iwan, yang sudah cukup lama berkecimpung sebagai juragan peti mati, ikut membagikan kisahnya. Tapi pembaca pasti sedikit kecewa lantaran Pak Iwan tidak pernah mengalami 'gangguan' dari pasiennya. Meski sudah ratusan jenazah diurusnya, dari pemesanan peti mati hingga mengantarkannya ke pemakaman, tak satupun 'arwah' yang berani mengganggunya.
Sambil bercanda, ia tak lupa melontarkan ancaman kepada setiap jenazah yang diurusnya. "Kalau saya diganggu, saya turunin kamu," begitu pesan Pak Iwan. Ternyata kalimat itu sejauh ini cukup manjur sehingga ia sama sekali tak pernah mengalami hal-hal aneh.
Pak Iwan, yang asli Surabaya dan menganut Katolik, mengaku sejak awal tidak percaya sama sekali tentang arwah orang mati yang bisa kembali menyapa. Dalam kepercayaannya, ketika orang sudah meninggal dunia, saat itu pula hubungan dengan manusia dan dunia otomatis terputus.
Terkait mengurusi orang mati, Pak Iwan memang sudah lama terlibat di dalamnya. Saat masih usia muda, ia sudah dipercaya sebagai seksi kerohanian di gereja, yang salah satu tugasnya mengurusi jemaat yang meninggal dunia. "Saya 21 tahun mengabdi di gereja, dan baru tiga tahun belakangan minta pensiun. Sejak itu baru fokus menggeluti bisnis peti mati," kisahnya.
Bisnsi peti mati milik Pak Iwan kini berkembang pesat. Tak hanya melayani pelanggan di Depok, tempat tinggal dan usahanya, tetapi juga melebar hingga ke Bekasi, Bogor, hingga ke Cikampek. Bahkan, jaringannya sudah tersebar luas hingga ke Medan. "Jika ada orang meninggal yang mau dikirim lewat kargo bandara, saya juga sering membantu. Tapi soal biaya, saya serahkan semua ke keluarga yang meninggal."
Pak Iwan memang dikenal sebagai sosok yang sangat bersahabat serta mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Sebagai contoh, ia jarang sekali memaksakan besaran harga peti mati. Ia hanya menawarkan dari yang termurah hingga termahal. Semisal calon pembeli hanya mampu menyiapkan harga di bawah standar, ia tak segan-segan melepas peti mati dagangannya.
"Menjadi berkat bagi sesama itu sangat nikmat. Saya selalu berusaha melakukan hal terbaik bagi semua orang tanpa peduli apa agamanya atau asal-usulnya. Mari menikmati hidup ini dengan penuh berkat," begitu wejangan Pak Iwan.
Jadi, kalau ada yang percaya kepada mahluk halus? "Ah itu sih terserah mereka saja. Kalaupun ada kucing berisik saat ada orang baru meninggal, itu kebetulan saja. Kalau saya sendiri tidak percaya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H