"Jadi, menurutmu Djarot tak laku di Medan?" cecar Namboru lagi.
Ya kurang-lebih seperti itu. Seperti diskusi kita kemarin, Djarot itu masih dalam bayang-bayang Ahok. Masalahnya, kasus Ahok yang "terpeleset lidah" masih sangat mungkin diungkit-ungkit kembali. Terlalu berisiko. Lebih baik ditahan dulu, diganti sama yang lain.
"Tapi kan Ibu Mega sudah resmi mengumumkan Djarot-Sihar. Mau gimana lagi?" Kali ini Namboru sepertinya sudah sangat paham.
Ya begitulah. Sepertinya Ibu Mega sedang menggarami air laut. Kuseruput kembali sisa teh manisku. Rasanya memang betul-betul manis seperti gula. Tak asin seperti air laut.
Catatan: Namboru adalah adik/kakak perempuan dari ayah atau yang semarga dengan ayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H