Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Farel Prayoga, Joko Widodo, Joko Tingkir, dan Keberatan Kyai NU

18 Agustus 2022   11:49 Diperbarui: 18 Agustus 2022   11:56 3466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nasional.kompas.com/

Bagi yang ikut menonton tayangan Upacara Detik-detik Proklamasi dari Istana Merdeka kemarin, besar kemungkinan yang paling berkesan adalah penampilan Farel Prayoga dengan lagunya Ojo Dibandingke. 

Anak 12 tahun berbakat tersebut mampu menghibur hadirin, bukan hanya Presiden dan Ibu Negara, bahkan hampir semua hadirin yang 'nggak kuat menahan godaan untuk berjoget yang diiringi lagu bersyair dan bermusik sederhana tersebut. 

Konon, baru kali ini didendangkan lagu dangdut setelah upacara yang formal, khidmat dan menegangkan bagi banyak orang.

Lagu Dewasa Koq Dinyanyikan Anak-anak?
Walau bukan penutur bahasa Jawa, syair lagu tersebut mudah aku pahami. Sekilas aku tahu, itu tentang cinta yang ditolak karena yang ditaksir membanding-bandingkan penaksir dengan orang lain. 

Liriknya sangat bagus dan positif, karena ada menyebutkan walau demikian "'kuberharap kau mengerti bahwa di hati ini hanya ada kamu", yang diplesetkan Farel dengan kreatif menjadi "di hati ini hanya ada pak Jokowi".  

Artinya, pesan yang disampaikan bukanlah sangat terlarang bagi anak-anak. 'Nggak masalahlah ... 

Sebaliknya, jadi tantangan dan "peringatan" bagi kita semua yang sadar bahwa kita memang kekurangan lagu-lagu anak yang berbobot.

Bagiku, Pemerintah -- yang direpresentasikan Presiden Jokowi -- sedang memberi pesan bahwa negara kita sedang "baik-baik saja". Hal yang memang dibuktikan dengan berbagai parameter dan prestasi yang dibukukan oleh Pemerintah: tumbuh 5,44% pada triwulan kedua dan inflasi 3,85%.

Selain itu, ingin menunjukkan bahwa revolusi mental yang didengungkan Jokowi sudah berhasil dengan menunjukkan betapa mental tangguh dengan tampil pada perhelatan besar seperti itu sudah ada pada Farel, generasi sangat muda yang dimiliki Indonesia saat ini.

Joko Tingkir (JT) yang "Dianulir"
'Nggak banyak yang tahu, ternyata sempat ada "kekacauan" kecil ketika itu. 

Ketika ada permintaan lagu berikutnya, sempat terlontar untuk melantunkan lagu berjudul Joko Tingkir dari Presiden Joko Wibowo. Dan Farel sudah bersiap menyanyikannya, namun pemusik "bermanuver" untuk membatalkannya sehingga dengan spontan tercetus, "Musiknya bukan yang begini ...", katanya heran karena beda dengan gladiresik sehari sebelumnya. 

Kurang lebih dua menit "bernegosiasi", akhirnya Joko Tingkir batal dinyanyikan, diganti dengan pengulangan Ojo Dibandingke yang ternyata bahkan lebih berhasil menarik antusiasme yang hadir dengan rame-rame merangsek ke depan berjoget di seputar Farel.

Ternyata lagu JT "bermasalah". Ada yang keberatan dengan lagu tersebut, utamanya kalangan NU. Gus Muafiq meminta untuk tidak menyanyikan lagu JT karena dianggap menghina pahlawan dan ulama dengan lagu candaan. 

Konon, lagu dengan pantun berbahasa Jawa itu berisi pesan positif untuk bekerja keras. Namun karena menyandang nama JT, ulama NU dan pekerja seni di Lamongan menjadi tidak berkenan. JT terlalu mulia kalau sampai di-"dangdut"-kan. Selain lirik, iramanya juga dinilai sangat mirip sholawatan.

Anyway, pelantunan Ojo Dibandingke adalah satu penampilan memukau dengan keberhasilannya mencairkan suasana dan berhasil menarik perhatian dan keterlibatan sangat banyak orang. Termasuk aku, yang dengan mampu menikmati kegembiraan dan keakraban suasana walau sekadar menyaksikannya melalui layar kaca.

Dirgahayu NKRI. Merdeka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun