Mohon tunggu...
Pardan Baehaqi
Pardan Baehaqi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

..dengan menulis saya mencoba mengekspersikan diri...sebagai gambaran dari suasana hati dan opini...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Tentang Aminah"

25 Maret 2012   05:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:31 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"maiya aku tau, dan aku sangat rela... kamu lebih baik kembali kepada keluargamu, kita juga tidak akan menikah kalau tanpa persetujuan dari istri kamu"

Aminah tidak bisa menahan tangisnya...jujur dalam hatinya dia sangat mencintai lelaki yang ada dihadapanya ini, tapi dia juga mengerti untuk tidak memiliki seutuhnya karena dia karena dia tahu persis seperti apa rasanya kalau suami memilih pergi dengan perempuan lain

"sayang jangan menagis, sebenarnya aku tidak mau kita berpisah karena aku benar-benar mencintai kamu"

Madhaf memeluk Aminah

"maiya..aku juga percaya dengan ketulusan cinta kamu, tapi bukan itu yang harus kita fikirkan sekarang..biarkan lah aku pergi, kita masih bisa saling mencintai walaupun tidak berada ditempat yang sama"

percakapan pun terhenti, hanya fikiran dan hati mereka yang saling berkata-kata...kadang tidak harus banyak kata di ucapkan kalau kita tahu kemana arah pembicaraan itu akan berakhir. malampun semakin larut dan bertambah dingin, menemani suasana dinginnya hati dua insan yang saling mencintai tetapi harus terpisahkan.

perceraian untuk kedua kalinya terjadi dalam kehidupan Aminah...dia memutuskan lebih baik berpisah dengan Madhaf dari pada ada orang lain yang menderita dan tersakiti dengan kebahagiaan yang akan dia dapatkan...Aminah yakin, kehidupannya tidak akan bertambah buruk dengan berstatus janda kembali. Menurutnya tidak harus seorang perempuan terus berada dibawah katiak seorang laki-laki, dia tahu bagaimana caranya untuk bisa bertahan diatas kaki sendiri...difikirannya cuma satu sekarang, bertanggung jawab untuk membesarkan sang buah hati...dengan berbekal modal dan pengalam yang dia punya saat ini,  dia bertambah optimis untuk menjadi lebih baik...senyum keyakinan tergambar dibibirnya..

Bismillah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun