Mohon tunggu...
Pardan Baehaqi
Pardan Baehaqi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

..dengan menulis saya mencoba mengekspersikan diri...sebagai gambaran dari suasana hati dan opini...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Tentang Aminah"

25 Maret 2012   05:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:31 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

begitulah, mereka memang sering bertukar bahasa dalam berkomunikasi.  Madhaf memanggil Aminah dengan sebutan sayang, sementara Aminah memanggil Madhaf dengan sebutan maiya yang merupakan panggilan sayang dalam bahasa Nepal...kadang-kadang mereka berkomunikasi dalam bahasa Arab diselingi sedikit-sedikit bahasa inggris.

"maiya kenapa tidak menelepon dulu mau datang, bukannya sekarang baru hari senin"

tanya Aminah, sambil menyodorkan segelas 'say' atau teh susu hangat kepada Madhaf

"aku kangen sayang, masa tidak boleh? sekalian mau ada gir -gir"

"bukannya begitu, ana fardhu ibgho suf inta..is muskil maiya, memangnya mau ngobrol apa?"

Aminah duduk didekat madhaf

"sayang aku sudah tahu dari madam Ibrahim, kamu akan pulang bulan depan"

"iya maiya, tadi madam memberi tahu aku...maiya, aku sudah kangen sekali ingin kembali ke indo, kangen sama keluarga terutama sama Safrizal"...

"berarti kamu akan meninggalkan aku?"..madhaf memegang tangan Aminah erat-erat

"seperti yang aku bilang maiya, itu terserah kamu karena aku tidak akan memaksa kamu untuk ikut bersama aku"

"sayang, kamu kan tau aku juga punya istri dan anak di Nepal..sekarang aku benar-benar tidak tau harus berbuat apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun