Aminah sekarang mengalami banyak kemajuan, selama empat tahun menjadi tkw dia belajar banyak...
Waktu pertama kali datang ke Saudi, Aminah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di salah satu keluarga pendatang berkebangsaan Turki, sepertinya nasib baik berpihak kepada dia....Aminah mendapatkan majikan yang benar-benar baik' ramah dan sopan, tidak seperti orang Arab pribumi pada umumnya, yang dia dengar dari cerita teman-temanya sewaktu di penampungan dulu...belum genap satu tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga, Aminah diminta majikannya untuk memebantu di salon khusus perempuan yang baru berdiri...tidak sampai satu bulan, dia sudah bisa melayani para tamu yang datang kesalon tersebut, tentu saja membuat sang majikan senang karena tidak perlu menambah karyawan baru...lama-kelamaan sang majikan bahkan mempercayakan pengelolaan salon tersebut kepada Aminah.
Penghasilan dari bekerja di negri orang selama ini, rutin Aminah kirimkan setiap bulannya kekampung, untuk membiayai kehidupan sehari-hari abah, emak, terutama Safrizal yang sebentar lagi akan masuk ke SMP...salah satu alasan ini lah yang membuat Aminah bersikeras untuk pulang, dia ingin menyaksikan sang buah hati mulai memakai seragam putih-birunya, sebagai orang tua tunggal, dia merasa mempunyai tanggung jawab lebih, termasuk meilihkan sekolah terbaik untuk anaknya...berkat kebijaksanaan abah sama emak uang dari hasil kiriman Aminah juga sdikit demi mereka jadikan modal untuk membuka warung sembako di halaman rumah.
Tok tok tok..."Assalamualaikum"
tiba-tiba terdengar orang mengetuk pintu, membuyarkan lamunan Aminah
"wa'alaikum salam"..jawab Aminah, sambil beranjak membukakan pintu
seorang lelaki berdiri didepan pintu, dialah Madhaf Thafa...suami Aminah sekarang yang baru menikahinya sekitar satu tahun yang lalu, mereka dipertemukan sang majikan...Madhaf adalah pria berkebangsaan Nepal, dia bekerja sebagai sopir pada keluarga buya Ibrahim yang merupakan majikan Aminah juga...Madhaf tinggal terpisah dengan Aminah, dia tinggal bersama keluarga majikannya yang cukup jauh, sedangkan Aminah sekarang dikasih tempat tinggal dilantai atas salon yang di kelola, jadinya membuat mereka tidak bisa bertemu setiap hari, paling sering mereka bertemu dua hari dalam seminggu, hari kamis dan jum'at yang merupakan weekendnya orang Saudi...tapi itu sudah cukup buat mereka, untuk mengisi kekosongan hati masing-masing.
"apa kabar sayang?" ucap Madhaf, begitu Aminah mencium tangannya
"baik, timi lai kasto chha maiya?"
jawab Aminah, sambil melontarkan pertanyaan yang sama dalam bahasa Nepal
"alhamdulilah baik juga"...