Abqary, sang koordinator menobatkan diri sebagai seorang single father dengan lima anak. Ia hanya membalas dengan anggukan singkat. Lelaki itu justru mengambil ponsel dari tangan Althaf dan melihat pantulan dirinya sendiri pada layar. Ia sedikit merapikan rambut keritingnya dan berniat mematikan rekaman, tetapi segera dicegah oleh Althaf.
"Masih ada satu lagi, Bapak,"
"Oh iya, ya," ucap Abqary menyadari.
"Nah, ini dia yang terakhir. Mbak Acha yang suka mengoleksi foto kita," ucap Althaf akhirnya menyorot anggota terakhir. Acha yang duduk bersila tepat di depan Altaf hanya menghela napas.
"Mbak Acha ini terutama sepertinya suka foto pemandangan," ucap Althaf.
"Foto langit terutama," sahut Mila. "Fotonya bagus-bagus, lho gaes."
"Wah, apakah Mbak Acha mau cerita kenapa suka foto langit?"
"Sini, Althaf! Memorinya kayaknya udah mau habis, deh," ucap Acha tak menggubris pertanyaan temannya itu.
"Ayolah, cerita sedikit!" Althaf terdengar memelas. Akan tetapi, Acha berhasil merebut ponselnya dari genggaman Althaf dan dengan itu rekaman perkenalan anggota mereka berakhir.
***
Langit adalah objek foto favorit Acha. Setiap hari, warna yang tertoreh di langit dapat berbeda-beda. Setiap foto langit yang memenuhi galerinya memiliki cerita. Hanya dengan melihatnya, Acha dapat mengingat memori akan perasaannya di waktu itu, bagaimana tempat itu, serta orang-orang yang tengah bersamanya.