Perusahaan penerbangan haji juga harus pintar menjalin kerja sama dengan jamaah atau masyarakat pada umumnya. Selain untuk kepentingan pelayanan, namun juga untuk membangun kepercayaan. Apa jadinya jika perusahaan tidak serius dalam melayani jamaah? Ibadah akan terganggu, keselamatan terancam, bahkan nama baik negara dapat terlihat buruk jika perusahaan payah dalam menangani kepentingan ibadah haji.Â
Apalagi jika melihat perkembangan masyarakat dan media yang begitu responsif, maka penerbangan haji harus bisa lebih pintar dalam mengatur tugasnya.
Tahun ini, Garuda Indonesia dan Saudi Airlines (bergabung sejak 1999) akan menerbangkan jamaah haji di lebih dari sepuluh embarkasi. Jumlah embarkasi atau titik penerbangan haji di Indonesia tersebar di Bandara Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Makasar, dan yang terbaru adalah Lombok.Â
Jumlah jamaah haji yang akan diberangkatkan tahun ini adalah sekitar 170 ribu orang, baik reguler maupun khusus. Menurut informasi, jumlah kuota jamaah berkurang 1/5 dari perencanaan sebelumnya akibat pembatasan oleh pemerintah Saudi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H