Mohon tunggu...
Paramesthi Iswari
Paramesthi Iswari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga. Sedang belajar untuk kembali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Death Cleaning, Berbenah untuk Berdamai dengan Hidup yang Sementara

26 Juli 2024   10:30 Diperbarui: 26 Juli 2024   10:33 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun yang lalu aku berkenalan dengan konsep “Döstȁdning”. Döstȁdning atau death cleaning atau berbenah menjelang kematian adalah sebuah metode berbenah menjelang usia senja ala Swedia.

Margareta Magnusson, dalam bukunya “The Gentle Art of Swedish Death Cleaning: How to Free Yourself and Your Family From a Lifetime of Clutter” menjelaskan bahwa Döstȁdning adalah sebuah metode pengorganisasian rumah yang akan memberikan kemudahan dalam hidup sehari-hari pemiliknya di usia lanjut. Selain itu, Döstȁdning dilakukan sebagai upaya agar kematian kita tidak menjadi beban bagi orang lain.

Buku
Buku "Death Cleaning".  Amazon
 

“Don’t fear death cleaning. Happy memories will become happy memories for others. Death cleaning isn’t the story of death and its slow, ungainly inevitability. But rather the story of life, your life, the good memories and the bad. “The good ones you keep,” Magnusson says. “The bad you expunge.” (Margaret Magnuson)

“Jangan takut dengan death cleaning.  Memori bahagia akan tetap menjadi memori bahagia bagi orang lain.  Death cleaning bukanlah kisah tentang kematian yang datang perlahan dan tak dapat dihindari.  Melainkan kisah tentang kehidupan, kehidupanmu, kenangan indah dan buruk.  Yang indah dipertahankan, yang buruk dihapus”.

Di zaman modern ini, irama kehidupan berjalan dengan cepat.  Masing-masing orang memiliki kesibukan dan kepentingan yang berbeda.  Waktu dan tenaga menjadi hal yang sangat berharga, terlebih bagi keluarga muda yang harus mengharmonikan berbagai kegiatan para anggotanya.

Dostadning didasari oleh pemikiran bahwa seseorang harus semaksimal mungkin bertanggung jawab terhadap hidupnya dan seminimal mungkin menimbulkan masalah bagi orang lain sepeninggalnya. 

“Do not ever imagine that anyone will wish — or be able — to schedule time off to take care of what you didn’t bother to take care of yourself. No matter how much they love you, don’t leave this burden to them.”  

“Jangan membayangkan bahwa orang lain akan selalu dapat meluangkan waktu untuk membereskan hal-hal yang tidak kamu bereskan sendiri.  Betapa pun mereka sangat mencintaimu, jangan meninggalkan beban itu kepada mereka”

Death Cleaning biasanya dilakukan pada saat memasuki usia 60 tahun.  Namun, bagi mereka yang memasuki usia 40 tahun juga dianjurkan untuk mulai memikirkannya. Döstȁdning dilakukan secara bertahap, pelan-pelan dan bukan kegiatan yang bisa diselesaikan hanya dalam sehari atau seminggu.  Prosesnya bahkan bisa berlangsung bertahun-tahun.  Tampaknya, ini dimaksudkan sebagai ruang refleksi sekaligus membangun keikhlasan untuk bisa benar-benar melepas kemelekatan terhadap benda. 

Selain mempertahankan barang-barang yang masih dibutuhkan fungsinya, barang-barang terbaik dan memiliki nilai sentimental tinggi tetap disimpan sebagai kenang-kenangan terbaik untuk anak cucu atau keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun