Ada pula negara yang tidak memiliki program makan siang untuk pelajar. Â Norwegia, Denmark dan Belanda adalah contoh negara maju yang tidak memiliki program makan siang untuk pelajar. Â Di negara-negara tersebut, siswa membawa bekal makan siang sendiri dari rumah.Â
Selanjutnya, mari kita tengok penerapan program ini di beberapa negara yang dirangkum dari berbagai sumber.
Â
Jepang
Kyushoku, atau makan siang sekolah ala Jepang dirujuk sebagai salah satu program makan siang untuk pelajar terbaik dalam hal kualitas nutrisi maupun sistem pelaksanaannya. Program ini dilaksanakan secara integral sebagai upaya membangun karakter pelajar. Â Para siswa dibagi dalam kelompok yang secara bergiliran bertugas melaksanakan penyelenggaraan makan siang, bahkan sejak kelas 1 SD. Â Tugas itu mencakup membagikan makanan per porsi, menyajikan, mengumpulkan dan membersihkan kembali peralatan dan ruang makan bersama.Â
Biaya kyushoku menjadi tanggung jawab orang tua.  Setiap bulan, orang tua membayar ¥49.000 per anak per tahun untuk siswa SD dan 56.000 untuk siswa SMP atau sekitar 5 juta Rupiah. Meski biaya pendidikan di Jepang itu gratis, kyushoku menjadi komponen biaya sekolah terbesar yang harus ditanggung orang tua.
Beberapa pemerintah daerah telah mengambil inisiatif untuk mengambil alih dan menggratiskan program ini. Â Kini wacana untuk mengalihkan pembiayaannya kepada negara sedang menguat seiring dengan kebijakan nasional untuk memprioritaskan upaya meningkatkan angka kelahiran dan meringankan biaya yang harus ditanggung orang tua ketika memiliki anak.
Â
Portugal
Portugal adalah negara yang sangat mengejutkan dan layak menjadi acuan dalam hal penerapan kebijakan makan siang gratis untuk pelajar. Â Meski belum tergolong sebagai negara high income, per tahun 2021 negara ini telah tuntas menjangkau 100% pelajar dalam program nasional tersebut. Â Bandingkan capaian ini dengan Inggris yang memiliki GDP 10 kali lipat lebih besar dari pada Portugal namun masih tertinggal jauh dalam capaian pemberian makan siang untuk pelajar.
Program makan siang untuk pelajar di Portugal menerapkan 3 skema pembiayaan, yaitu gratis bagi siswa yang berasal dari ekonomi lemah, subsidi 50% untuk siswa dari ekonomi menengah, dan membayar penuh untuk siswa yang mampu. Â Makanan yang disajikan diatur dengan standar nutrisi yang baik sehingga selain berhasil meningkatkan nutrisi juga menurunkan angka obesitas pada anak.Â