Dampak negatif dari fad diet sebenarnya tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental dari seseorang. Efek yo-yo yang ditimbulkan oleh metode ini akan mengakibatkan beban psikologis yang signifikan. Seseorang yang mencoba fad diet cenderung akan mengalami tingkat kecemasan yang tinggi karena mereka akan selalu mengkhawatirkan penampilan fisiknya. Apalagi ketika orang tersebut gagal dalam mencapai atau mempertahankan hasil yang diinginkan, maka berpotensi memunculkan perasaan depresi dan rendah diri di dalam dirinya. Selain itu, perubahan berulang dalam berat badan bisa memicu ketidakstabilan emosional, memperburuk hubungan seseorang dengan makanan tertentu bahkan dalam beberapa kasus, menyebabkan atau memperburuk gangguan makan dalam diri seseorang misal bulimia ataupun anoreksia.
Kesimpulan dan Solusi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, fad diet dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk pseudosains yang merugikan, baik secara fisik maupun mental. Keberadaan metode ini tersebar luas dalam masyarakat karena banyak orang yang terjebak oleh janji dan klaim penurunan berat badan instan, meskipun seringkali tidak didukung oleh dasar ilmiah yang solid. Agar terhindar dari jebakan tersebut, seseorang harus memiliki kesadaran kritis terhadap klaim yang tidak didukung oleh bukti ilmiah. Selain itu, orang-orang juga harus memahami bahwasannya kecantikan itu hanya bisa didapatkan melalui proses yang bersifat seimbang dan berkelanjutan secara menyeluruh sambil memperhatikan aspek-aspek kesehatan, tanpa memperdulikan norma-norma kecantikan yang terkesan tidak realistis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H