Drs.Thontje Wolas Krenak (salah satu pendiri dan personil Mambesak Grup Musik sebagai pembuat undangan pertama 3 Agustus 1978 bersama saksi bisu (mesin ketik) di Museum Loka Budaya Uncen, Abepura Jayapura
acara ini dilaksanakan Langung di kantor belantara Papua yang beralamat di jalan puyu nomor.03 kampung pisang Remu Utara kotamadya Sorong Sabtu.(5/8/2023)#Beritapapua.com)Gamaliel.m.kaliele).
Perayaan HUT MAMBESAK merupakan ucapan syukur setiap tahun harus di peringati karena bagi orang Papua membesak adalah roh dan jiwa orang Papua pada umunya harus di peringat setiap Tahun Dalam acara ini turud hadir juga pendiri mambesak wolas.t krenakÂ
Acara ini dimulai dengan pembukaan musik tambang mambesak dan dilanjutkan dengan penjelasan asal usul berdirinya mambesak yang langsung di jelaskan oleh WOLAS.KRENAK Â
adalah dari jam 3 sore sampai dengan jam 6 sore di lanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun HUT MAMBESAKÂ
Kata wolas.krenak 45 tahun yang lalu Bumi Cendrawasih slogan atau kata-kata yang sering saya ingat adalah menyanyi untuk hidup dari dulu kini dan nanti Kadangkala kita berpikir bahwa budaya itu tidak masuk nominasi politik namun saya mau jelaskan bahwa musik masuk nominasi karena orang berpolitik uang pasti banyak tapi hari ini kita harus sadar bahwa budaya kebudayaan membuat kita hidup
Lanjut Wolas.Saya sedikit dari belakang mengulas kita Memulai Memulai Dengan ada perdagangan VOC kemudian musisi Selasa 61-an dan saya bilang setahun waktu itu tahun kehormatan ya akhirnya tahun 1961 kemudian berakhir pada satu Mei 1963 Papua oleh putri dari PBB menyerahkan Papua Irian Barat pengaruh ini mempengaruhi orang Papua pada tahun 63 keatas ada integrasi di mana di mana-mana.
lanjut wolas lagu Josi pacar menari di mana-mana seperti dari Raja Ampat dan dari berbagai lagu dari daerah tanah Papua kami harus nyanyikan kita diajarkan untuk nasionalisasi ke Indonesia di  tapi kami tetap fokus kepada lagu tradisional Papua
Bagaimana generasi muda hari ini sudah banyak yang melupakan membesak meskipun lagu-lagu masih terkenal tapi generasi lebih banyak dan sebagainya ini kira-kira tanggapan Bapak ini dipersiapkan sebagai salah satu pendiriÂ
Terima kasih siapa nama kami bersyukur karena berterima kasih karena kami merintis ini Memulai sekarang hip hop dan segala Ini musik orang kembali ke akar budaya kalau kita pergi pertunjukan di bahwa otonomi khusus sekarang ada dana otonomi khusus yang besar bisa disisihkan juga untuk pengembangan kebudayaan sehingga mereka belajar apa yang mambesak membuat berpikir jangan melupakan akar budaya itu saja kata Wolas krenak
Kita terlalu terpengaruh hanya dari luar kalau pegang budaya kita identitas jelas generasi muda terutama sekolah tertulis tidak kami siapkan tetapi bahwa Ilahi secara alami generasi muda sebaiknya belajar apa yang menjadi identitas dirinya yang dibuat dengan besar memang sosialisasi yang kurang karena kami juga tidak perlu dukungan untuk mensosialisasikan
 Terima kasih karena ada acara begini kita bisa bicara meninggalkan Kenapa emas batangan untuk orang Papua musik itu tari ini akan merambat dunia kalau kita mencintai kita mengembangkan apa yang besar mungkin Memang mereka yang seperti tadi saya cerita lagu Awak param itu lagu anak piatu yatim piatu dibikin jadi reggae kan tidak bagus kalau mau bikin dia populer kita menyanyi lagu kita saja dengan gaya kita coba Lagu apa ini reggae yang Bob Marley punya memang kita bawa ke baru reggae reggae banyak musiknya tersimpan di museum-museum di luar
Wolas krenak berharap kepada kita regenerasi anak Papua harus sebaiknya belajar kembali ke acara budaya kita kalau kita menyanyi kayak begitu Itu sudah kalau kau bikin lagu Papua reggae silakan lagu lain tapi jangan untuk mereka kau mau bikin lagu baru lagi dengan bahasa tepatnya Irama yang besar lihat orang Batak dia boleh rubah lagu baru segala tapi akar musik Batak Papua jangan musik reggae hip hop ini lagu Indonesia Pergi Hilang dan musik mendesak itu baru orang tahu mambesak adalah roh dan jiwa kita orang Papua perlu di jaga dan di lestarikan sebagai budaya dan ideologi indentitas kita orang Papua tutup wolas.krenal
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H