Mohon tunggu...
Aidil Putra
Aidil Putra Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Marketing Enthusiasm

Digital Marketing Enthusiast |@tawheed.id |@neo.rap | @hiromusic_ taplink.cc/udet

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bunda, Perhatikan 9 Hal Ini dalam Memilih MPASI Sehat untuk Si Buah Hati

29 Januari 2020   17:09 Diperbarui: 29 Januari 2020   18:20 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi tidak cukup terpenuhi hanya dengan ASI saja. Diperlukan makanan pendamping ASI untuk memperoleh gizi tambahan tanpa menghentikan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun. 

Menyiapkan bubur MPASI  dibutuhkan kecermatan dalam memilih bahan baku. Bahan-bahan yang alami dan segar menjadi pilihan bijak bila Bunda berencana memberikan MPASI homemade. 

Namun, menyiapkan MPASI homemade memang bukan hal mudah. Terkhusus untuk Bunda yang mempunyai kesibukan padat. Sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi buah hati, Bunda bisa memberikan MPASI instan. 

Akan tetapi, Bunda harus cermat dalam memilih MPASI instan. Walaupun dibuat dengan standar khusus, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan dalam memilih MPASI instan untuk si kecil. 

Supaya tidak keliru, simak tips memilih MPASI yang sehat berikut ini yuk, Bun!

Tips Memilih MPASI Sehat dan Praktis

MPASI instan dibuat berdasarkan ketentuan WHO. Standar keamanan, kandungan nutrisi, hingga higienitas menjadi perhatian khusus perusahaan. Namun, bukan berarti Bunda bisa asal pilih bubur bayi. Butuh kecermatan untuk memperoleh bubur bayi sehat dan berkualitas. 

Pastikan keutuhan kemasan

Hal sepele namun penting yang terkadang luput dari perhatian. Kemasan yang rapat dan tidak mengalami kebocoran menjamin bahwa makanan tetap higienis dan tidak terkontaminasi, sehingga aman untuk dikonsumsi si kecil. 

Periksalah kandungan bubur MPASI 

Setelah memastikan kemasan MPASI instan dalam kondisi bagus, Bunda perlu mencermati label nutrisi pada kemasan. Biasanya bubur bayi instan mempunyai kandungan garam atau natrium dan gula atau sodium. Oleh sebab itu, Bunda perlu memastikan bahwa kadarnya tidak melebihi batas asupan harian bagi anak. 

MPASI yang kaya zat besi 

Zat besi memiliki peranan penting bagi pertumbuhan bayi. Selain membentuk hemoglobin, zat besi juga bertugas mengantarkan oksigen dan cadangan makanan ke seluruh tubuh. 

Zat besi yang tidak tercukupi kebutuhannya berdampak negatif bagi bayi. Seperti berat badan yang tidak meningkat hingga kurangnya nafsu makan. Jadi, pastikan bubur bayi yang Bunda pilih mempunyai kandungan zat besi yang cukup. 

Pilih bubur bayi sehat yang mengandung vitamin C

Selain zat besi, vitamin C mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan bayi. Yaitu memperbaiki tulang, sel darah merah, jaringan dalam tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, dan membantu proses penyembuhan.

Pilih MPASI yang beragam

Bunda dapat mengenalkan makanan yang bervariasi pada si kecil melalui pemilihan bubur bayi yang beragam. Pastikan pula bubur bayi instan mempunyai komposisi yang bervariasi, seperti sayur, buah-buahan, juga produk protein nabati ataupun hewani. 

Lebih baik jika memilih bubur bayi organik 

Bubur bayi organik lebih baik dari sisi keamanan pangan. Kadar dan keaslian nutrisi pada bubur organik masih terjaga karena tidak diproses berulang-ulang. Kelebihan lain dari bubur organik adalah lebih mudah dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan si kecil.  Ada banyak bubur bayi organik yang bisa Bunda pilih, seperti bubur Nayz yang merupakan MPASI pertama berbasis organik dan homemade di Indonesia mempunyai kandungan ekstrak buah asli serta dilengkapi prebiotik dan omega 3. 

Perhatikan detail kemasan

Tips memilih MPASI instan berikutnya adalah memperhatikan detail kemasan. Pastikan Bunda membeli bubur bayi yang masih jauh dari tanggal kadaluarsa. Selain itu, pastikan pula bahwa bubur instan tersebut halal dan legal dengan terdaftar di BPOM, sehingga aman dikonsumsi.

Baca aturan penyajian 

Ternyata kesalahan dalam penyajian bubur bayi bisa menyebabkan berkembangnya bakteri yang mengakibatkan penyakit. Bubur bayi yang tidak matang sempurna juga tidak aman dikonsumsi. Untuk meminimalisir kesalahan dalam penyajian, pastikan Bunda membaca aturan penyajian dan pengolahannya dengan cermat serta menjaga kehigienisan dari MPASI. 

Sesuaikan MPASI dengan umur bayi 

Dalam memilih MPASI, Bunda perlu menyesuaikannya dengan umur si kecil. Sebab, kebutuhan gizi bayi berusia 6 bulan dengan bayi berusia 1 tahun pastilah berbeda. Seiring bertambahnya usia si kecil, Bunda bisa memberikan bubur yang bertekstur guna merangsang pertumbuhan gigi. 

Biasanya pada kemasan MPASI instan tertera umur yang disarankan mengkonsumsi produk tersebut. Alternatif lain yang dapat Bunda pilih adalah memberikan bubur bayi yang dapat dikonsumsi oleh segala usia seperti Nayz MPASI. 

Jenis dan Porsi Ideal MPASI Sesuai Usia Si Kecil

Sebagai seorang ibu, tentunya Bunda menginginkan kebutuhan nutrisi si kecil tercukupi bukan? Untuk bisa memenuhi nutrisi sang buah hati, Bunda perlu memberikan porsi yang ideal sesuai dengan usia si kecil. Hal ini dikarenakan perut dan pencernaan si kecil belum sempurna. 

Bayi usia 6-8 bulan 

Pada usia 6-8 bulan pencernaan bayi masih sensitif. Dalam pemilihan jenis makanan, Bunda bisa memberikan makanan lunak seperti buah dan sayur.

Menginjak usia 7 bulan, Bunda bisa mengenalkan si kecil dengan pure kentang. Yang perlu diingat, jangan menambahkan gula atau garam. Tujuannya agar si kecil mengenal rasa asli dari buah dan sayur yang dimakannya. 

Porsi makan ideal untuk bayi usia ini cukup tiga sendok dalam sekali makan. Seiring pertambahan usia bayi, Bunda dapat menambah porsi makannya.

Usia 8-12 bulan 

Ketika bayi berusia 8-12 bulan, Bunda bisa mengenalkannya pada karbohidrat dan protein. Seperti oatmeal, nasi tim, ayam, dan ikan. Pada usia ini biasanya bayi mulai tumbuh gigi. 

Untuk melatih perkembangan giginya, Bunda pun bisa mengenalkan si kecil pada kacang-kacangan, seperti memberinya kacang merah yang dilumatkan. 

Pada usia ini, porsi makan si kecil dapat ditambah. Misalnya 2-3 sendok makan sayur, 2-3 sendok makan buah, dan 2-3 sendok makan daging. Di usia lebih dari 10 bulan, Bunda dapat memberikan nasi tim sebanyak 4-7 sendok makan dalam sekali makan. 

Bayi usia 12-24 bulan 

Pada usia 12-24 bulan, bayi sudah bisa mengunyah buah secara utuh. Bunda bisa menambahkan buah untuk MPASI si kecil. Supaya buah hati Bunda tidak bosan, buatlah menu bervariasi setiap harinya. 

Kesalahan yang Perlu Dihindari Saat Memberikan MPASI 

Yang perlu Bunda ketahui tidak sebatas tips memilih MPASI serta memberikan porsi dan jenis yang sesuai usia bayi saja. Bunda pun perlu tahu beberapa kesalahan yang seringkali dilakukan ketika memberikan MPASI. 

Terlalu cepat memberikan MPASI 

MPASI boleh diberikan ketika bayi mencapai usia 6 bulan. Pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan dapat menyebabkan sembelit pada bayi. 

Terlalu khawatir ketika bayi meludahkan makanannya

Bayi meludahkan makanannya di awal pemberian MPASI adalah hal normal. Sebab, katup yang menghubungkan kerongkongan ke perut bayi belum berfungsi secara baik. 

Tidak hati-hati ketika menyuapi si kecil 

Meski bayi berada pada tahapan bisa mengunyah dengan baik, jangan memberikan potongan yang terlalu besar karena giginya belum terbentuk sempurna. Pastikan pula bahwa Bunda tidak membiarkan si kecil makan sambil berbaring supaya tidak tersedak. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun