Mohon tunggu...
Arief priatna suwendi
Arief priatna suwendi Mohon Tunggu... Freelancer - Relawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Setiap orang mempunyai kelemahan demikianlah hukum Allah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kuda: Jokowi, Soekarno, Diponegoro, Sudirman, Prabowo, dan Opa Kusno Mantan Ajudan Soekarno

8 Juni 2020   19:45 Diperbarui: 8 Juni 2020   20:00 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*(KUDA PANGERAN DIPONEGORO)*
Setelah berhasil memecah kekuatan Belanda sebelumnya, Jum’at  29 September 1829, Belanda kembali menggempur Pangeran Diponegoro dengan kekuatan 3X lipat, hampir seharian mereka bertempur disaat amunisi berkurang Pangeran Diponegoro meminta pasukannya melawan sambil mundur.

Dok.ist/bukalapak
Dok.ist/bukalapak
Belanda terus mengejar mereka, Pangeran kemudian memecah kekuatan, pasukan yang tanpa berkuda terus berlari hingga hutan Dan pergunungan. Yang Pasukan berkuda akan menyebrangi Rawa Rawa yang dikenal ganas. Belanda yang memang mengandalkan Pasukan Kavaleri lebih memilih mengejar yang berkuda dengan perhitungan mereka akan mampu menjepit pasukan Pangeran.

Disaat ratusan Pasukan Pangeran akan tiba wilayah Rawa, Pangeran (konon) turun dari pelana dan bersholawat sekaligus berdoa, kemudian  mengelus2 kepala kudanya (Turangga Seta), setelah naik kembali.

Pangeran meminta  seluruh Pasukan memacu kembali kuda2-nya sambil ... 'Takbir' dan melantunkan bait "Sholawat Burdah", satu upaya memohon perlindungan Allah  dengan segala kepasrahan ;  "Perlindungan Allah jauh lebih berlimpah, dari sekedar baju besi berlapis dan dari benteng yang kokoh nan tinggi”, Itu keyakinan dalam diri Pangeran dan pasukannya.

Allah SWT pun seolah menjawab Dan berkata, "
“Tidak usah ragu wahai Kekasih Allah, lompatkan kudamu kedalam Rawa yang membentang didepanmu”

Dan ratusan Pasukan berkuda Pangeran pun seolah berlari kencang diatas tanah datar bukan Rawa dengan kedalaman lumpur Rawabening biasanya, mereka terus berlari hingga menjauh 8 KM meninggalkan Pasukan berkuda Belanda  yang kemudian banyak tenggelam tewas dirawa itu.

Dok.Wikipedia
Dok.Wikipedia
Dok.wikipedia
Dok.wikipedia
Perang Pangeran Diponegoro 1825-1830 perang terpanjang di Jawa, dengan korban lebih dari 200.000 dari kedua pihak.

Beliau kalah dari Belanda bukan karena berlaga di Medan perang, namun karena jebakan / pengkhianatan.


*(PRABOWO & PATUNG BUNG KARNO BERKUDA)*
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana membuat patung Presiden ke-1, Soekarno atau Bung Karno yang tengah menunggangi kuda di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri peresmian patung Bung Karno di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, oleh putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, Jumat (7/2/2020).

Dok.Sekneg
Dok.Sekneg
Alasannya, kata Prabowo, Bung Karno merupakan panglima tertinggi pada angkatan perang pertama.
"Ini penting. Karena ulang tahun angkatan perang pertama, berarti ulang tahun TNI yang pertama. Itu Presiden Soekarno Panglima Tertinggi, inspeksi pasukan. Menjadi Irup di atas kuda. Jadi ini fakta sejarah yang ingin kita abadikan untuk generasi penerus," ujar Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun