Badan ini bertugas menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan politik, ekonomi, pemerintahan, hokum dan ain-lain yang diperlukan bagi Negara Indonesia Merdeka. Selesai melaksnakan tugas, Badan ini kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945, digantikan dengan Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan Ketua Ir. Soekarno dan Wakil Ketua Drs. Moh.Hatta.
Ternyata pembubaran BPUPKI diganti dengan PPKI berkaitan dengan kondisi politik Jepang yang semakin memburuk.Telah disebutkan tanggal 6 Agustus 1945, sekutu menjatuhkan Bom Atom di Hiroshima dan 9 Agustus 1945 di Nagasaki.Dan pada tanggal 15 Agustus Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Namun beberapa peristiwa memalukan tersebut sangat dirahasiakan oleh Jepang.Dan pada 9 Agusuts 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman berangkat ke Dalat (Vietnam selatan).Rombongan ini menghadiri undangan Jenderal Terauchi (Panglima tertinggi Angkatan Perang Jepang di Asia Tenggara), mengadakan pertemuan pada 12 Agustus 1945. Terauchi menjelaskan Jepang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia kalau persiapan sudah selesai .
Bung karno dan rombongan tiba kembali di Indonesia (Jakarta) tanggal 15 Agustus 1945. Sutan Syahrir memberitahu Moh.Hatta bahwa RADIO AMERIKA menyiarkan, Jepang sudah bertekuk lutut menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 15 Agustus 1945 Sutan Syahrir juga mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diumumkan karena Jepang tidak berkuasa lagi.
Saat itu Indonesia terdapat dua golongan yang berbeda pendapat tentang cara pelaksanaan Proklamasi kemerdekaan. Golongan muda menginginkan segera diumumkan proklamasi kemerdekaan tanpa campur tangan Asing.Golongan muda terdiri dari Sutan Syarir, Sukarni, Chairul Saleh, Mawardi dan lain-lain.
Golongan tua terdiri dari Sukarno, Hatta, Ahmad Subarjo dan lain-lain, menghendaki kemerdekaan Indonesia diumumkan tanpa pertumpahan darah. Sebeb itu harus dimusyawarahkan dengan PPKI bentukan Jepang.Saling silang pendapat yang cukup alot antara dua golongan tersebut menyebabkan golongan muda menculik Bung karno dan Bung Hatta dan menyembunyikan mereka di Rengasdengklok ; kejadian ini dikenal dalam sejarah dengan sebutan “ Peristiwa Rengasdengklok”. Namun tanggal 16 Agustus 1945 malam jam 23.00 Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tiba kembali di jakarta.
Kedua tokoh golongan tua tersebut dijemput oleh Mr. Ahmad Subardjo karena Laksamana Tadashi Maeda ingin menyampaikan berita resmi kepada Soekarno dan Hatta tentang menyerahnya jepang kepada Sekutu. Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan laut Jepang di Jakarta yang sangat membantu perjuangan Indonesia. Dirumah Maedah inilah, diadakan sidang PPKI oleh para pemimpin Indonesia yang menentukan Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada 17 Agustus 1945.Dirumah ini pula dirumuskan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo, tokoh-tokoh yang hadir menyetujui teks Proklamasi di tanda tangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Teks Proklamasi tulisan tangan Bung Karno kemudian diketik oleh Sayuti Melik yang kita kenal saat ini : Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l dielenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 1945
Atas nama bangsa Indonesia