Mohon tunggu...
panji winarno
panji winarno Mohon Tunggu... -

mechanical engineering yogyakarta state university

Selanjutnya

Tutup

Nature

Longsoran Bukit Menoreh

6 Juni 2011   01:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:50 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“PENANGGULANGAN BENCANA TANAH LONGSOR di PERBUKITAN MENOREH”

Berdasarkan topografi dan hidrologi, wilayah Kabupaten Kulon Progo dapat dibagi menjadi bagian utara, tengah dan selatan. Bagian utara berupa perbukitan, merupakan kawasan fungsi lindung dan daerah tangkapan air bagi DAS Serang dan sebagian DAS Progo. Di wilayah ini banyak dijumpai mata air yang merupakan sumber air utama bagi masyarakat disamping air hujan. Namun demikian, kawasan perbukitan merupakan kawasan yang rawan bencana tanah longsor. Jika musim penghujan, kawasan perbukitan yang sering disebut deretan perbukitan menoreh ini sangat rawan terjadinya tanah longsor.

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Longsoran mempunyai beberapa tipe. Antara Lain Longsoran Translasi, Longsoran Rotasi, Pergerakan Blok, Runtuhan Batu, Aliran Bahan Rombakan.

Dalam hal Tanah longsor terjadi karena kondisi tanah yang labil. Kondisi ini diperparah dengan adanya penebangan hutan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. Penebangan hutan tanpa disertai dengan penanaman kembali akan merusak vegetasi yang sebenarnya berguna untuk mencegah terjadinya bencana. Penataan drainase dan pengendalian erosi di wilayah perbukitan sangat diperlukan untuk mengurangi resiko bencana tanah longsor. Sampai dengan saat ini terbukti masih adanya praktek penebangan oleh masyarakat yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan. Berikut ini adalah beberapa kasus tanah longsor yang terjadi di kawasan Bukit Menoreh.

No.

Tanggal

Tempat kejadian

Akibat yang ditimbulkan

1.

19-11-2010

Dusun Borosuci, Banjarasri, Kalibawang


  • Daerah yang longsor jauh dari pemukiman, namun akses jalan dari dan ke dusun tersebut tertimbun materi tanah

2.

25-12-2010

Desa Banjarroyo dan Desa Banjarsari, Kali Bawang


  • 7 rumah warga tertimbun longsoran setinggi 5 meter.
  • Jalan lingkar Dusun Benda Semagung tertimbun tanah sepanjang 5mm.
  • jalan retak 7 meter karena longsor

3.

30-12-2010

Pedukuhan Karangrejo, Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo


  • Retakan tanah sepanjang 200m
  • Warga penghuni 16 rumah yang tinggal di bawah tebing harus di relokasi.

4.

27-12-2010

Nogosari, Ngroto, dan Ngaglik, Desa Purwosari, Girimulyo


  • 8 unit rumah tertimbun longsor
  • Akibat lain dari peristiwa ini adalah putusnya Jembatan Lengki & Rejoso di nanggulan karena meluapnya sungai khayangan

5.

28-12-2010

Jeringan dan Ngaran, Desa Kebonharjo, Samigaluh


  • 3 unit rumah terancam roboh karena tebing setinggi 15m dalam kondisi retak
  • Menutup 2 jalan kabupaten

6.

17-02-2011

Gedong, Desa Purwosari,Girimulyo


  • Terjadi rekahan diatas tebing sepanjang 500 meter dengan lebar sekitar 5-20 cm

7.

17-02-2011

Gorolangu, Desa Sidoharjo, Samigaluh


  • Jalan desa ambles sedalam 1,5 m sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
  • Rekahan tanah mengancam enam kepala keluarga yang berada di bawah lereng

8.

02-03-2011

Klajuran, Tanjung Harjo, Nanggulan, Kulon Progo.


  • 1 rumah terancam roboh, karena tanah disamping rumah longsor kebawah tebing
  • Jalan lingkar dusun tertimbun tanah sepanjang 5meter karena tebing setinggi 20 meter longsor

Dari pengamatan di lapangan secara langsung, sebagian besar kejadian tanah longsor yang terjadi di kawasan Bukit Menoreh disebabkan oleh dua faktor utama yaitu belum tersedianya saluran air yang permanen dan kurang adanya reboisasi.Saluran air yang terdapat di kawasan bukit menoreh saat ini masih jauh dari ideal. Saluran yang ada belum mampu menampung volume air yang ada jika musim penghujan tiba. Untuk itu perlu di bangun saluran air permanen yang mampu menampung air sehingga langsung mengalir ke lembah sehingga mengurangi resiko terjadinya bencana tanah longsor di kawasan bukit menoreh.

Program reboisasi bisa dilakukan dengan mewajibkan setiap orang tua yang memiliki anak harus menanam pohon. Dengan pemberian bibit pohon pada saat seseorang mengurus akta kelahiran di Kantor Catatan Sipil maka program reboisasi dapat berjalan. Program ini harus didukung semua elemen masyarakat. Dengan reboisasi yang berkelanjutan, maka kelestarian lingkungan akan selalu terjaga.

Agar semua langkah-langkah penanggulangan bencana tanah longsor yang terjadi dikawasan Bukit Menoreh berjalan dengan lancar, maka perlu kesadaran dan bantuan dari semua pihak. Pemerintah dalan hal ini sebagai pembuat keputusan harus mampu membuat peraturan dan kebijakan yang selalu memperhatikan lingkungan. Masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam menjalankan kebijakan yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Masyarakat harus berpartisipasi aktif baik dalam pembuatan maupun dalam perawatan saluran air yang akan dibangun. Dengan semangat dan kerjasama dari semua pihak, maka bencana yang terjadi akan mudah ditanggulangi dan ditangani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun