Kalian pasti sudah tahu kan game online “Among Us”? Iya, gim yang populer saat ini dikarenakan banyak Youtuber yang memainkannya. Saking populernya, pihak pengembang gim ini, Innersloth membatalkan sekuelnya untuk menambahkan fitur baru di dalam gimnya
Meskipun begitu, gim ini sudah ada sejak 2 tahun yang lalu di Android, iOS, dan Microsoft Windows. Menurut programmer gim ini, Forest Willard, gim ini mulai berkembang ketika dimainkan oleh para kreator konten online di Korea Selatan dan Brazil, hingga akhirnya game ini populer ketika dimainkan oleh akun streamer bernama Sodapoppin di situs layanan video Twitch.tv pada Juli 2020.
Pada gim ini, para pemain (4-10 orang) akan menjadi crewmates atau impostor. Impostor (1-3 orang, tergantung jumlah pemain) ini akan dipilih secara acak dari jumlah pemain yang ada.
Sisanya menjadi Crewmates yang bertugas menyelesaikan beberapa tugas yang diberikan sebelum dihabisi oleh impostor atau melacak dan menebak semua impostor yang benar di antara para kru supaya memenangkan gimnya.
Sedangkan untuk impostor, tugas mereka adalah melakukan tindakan sabotase (yang bisa saja menghabisi semua crewmates) untuk menghambat kerja para kru atau langsung menghabisi para kru satu per satu untuk memenangkan gimnya.
Jika ada pemain mati, maka mereka berubah menjadi ghost, mereka ini memiliki tidak terlihat oleh pemain lainnya (kecuali sesama ghost) dan menembus tembok, juga tugas mereka adalah membantu tugas temannya yang masih hidup.
Ketika pemain menemukan mayat, pemain bisa melaporkannya (report) dan setelah itu akan ada sesi diskusi antar para pemain, dimana para pemain mulai menebak siapa impostor dan melakukan voting siapa yang akan dikeluarkan dari permainan.
Pemain yang dapat paling banyak vote akan langsung dikeluarkan (ejected) atau Kalau kurang yakin para pemain bisa memilih untuk melewatkannya (skip vote).
Pemain yang merasa yakin bisa langsung menebak siapa yang menjadi impostor dapat tombol “emergency meeting” yang ada di dalam arena permainan. Tombol ini hanya bisa digunakan sekali tiap permainan.
Saya sendiri mencoba gim ini beberapa kali dan saya merasa gim ini sangat menyenangkan, apalagi bermain sebagai impostor atau bermain bersama orang-orang terdekat. Gim “Among us” juga mengingatkan saya pada permainan “Werewolf” yang saya mainkan di waktu SMA dulu.
Tapi “Among us” tidak serumit “Werewolf” dan film jadul berjudul "The Thing”, yang bercerita tentang para kru di sebuah stasiun penelitian Amerika Serikat di benua Antarktika diliputi oleh rasa takut pada satu sama lain setelah menemukan jika ada Alien diantara mereka.
Masalah utama yang saya hadapi ini adalah adalah bahasa. Karena banyak orang yang bermain gim ini dan jumlah bahasa yang disediakan untuk chat terbatas (inggris, spanyol, korea, rusia, portugis, arab, filipina, dan polandia), membuat pemain yang tidak/kurang menguasai bahasa-bahasa tersebut akan kesulitan dalam berkomunikasi antarpemain di kolom pesan teks (text chat) pada sesi diskusi. Apalagi ketika pemain tersebut mempunyai informasi penting tentang Impostor.
Tetapi itu bukan masalah besar, karena pihak pengembang bisa saja menambahkan bahasa-bahasa yang lain dengan konten lainnya untuk kedepannya.
“Among us” merupakan gim yang seru dan menyenangkan, terlebih lagi jika dimainkan bersama teman dan keluarga di masa pandemi ini dan tampaknya gim ini cocok untuk melatih kemampuan dalam berargumentasi. Fakta bahwa gim ini sudah dirilis 2 tahun lalu dan baru terkenal sekarang, bisa aja ada banyak gim-gim seru yang belum kita ketahui.
Sekarang pertanyaannya adalah apakah “Among us” bisa menarik para minat para gamer untuk memainkannya dalam waktu lama?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H