Mohon tunggu...
Panji Haryadi
Panji Haryadi Mohon Tunggu... Penulis -

Gemar menulis mengenai sejarah dan peradaban Islam.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memahami Zionisme (Bagian 1): Awal Mula Konflik Israel-Palestina

13 Desember 2017   18:36 Diperbarui: 14 Desember 2017   21:10 9215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[4] United States Holocaust Memorial Museum, "Jewish Population of Europe in 1933: Population Data by Country", dari laman  ini, diakses 13 Desember 2017.

[5]Pogroms, diambil dari bahasa Rusia yang artinya "untuk menghancurkan, mendatangkan malapetaka, memusnahkan dengan cara kekerasan". Kata tersebut pertama kali digunakan pada saat pecahnya gerakan anti-semitisme dalam bentuk kekerasan di Kekaisaran Rusia pada periode 1881-1884. Pada perkembangannya, makna kata 'pogroms' identik dengan 'kekerasan yang dilakukan terhadap etnis Yahudi'. Di era modern, 'pogrom' juga bisa diartikan sebagai 'kekerasan terhadap etnis tertentu., Dalam Hila Ratzabi, "What Were Pogroms?", dari laman ini, diakses 13 Desember 2017.

[6] Eve Spangler, Ibid.,hlm 73.

[7]Ibid.,hlm 76

[8] "Enlightenment", dari laman ini, diakses 13 Desember 2017.

[9]Ibid.,hlm 76

[10] Yahudi merasa sebagai umat terpilih digambarkan dengan baik dalam dialog antara Amos dan orang-orang Yahudi, selengkapnya lihat Karen Armstrong, Sejarah Tuhan, (Bandung: Mizan, 2002), terjemahan oleh Zaimul Am, hlm 79-80.

[11] Shlomo Avinieri. (1981). The Making of Modern Zionism: The Intellectual Origins of the Jewish

State (New York: Basic Books), hlm 5, dalam Eve Spangler, Ibid., hlm 87.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun