[4] United States Holocaust Memorial Museum, "Jewish Population of Europe in 1933: Population Data by Country", dari laman  ini, diakses 13 Desember 2017.
[5]Pogroms, diambil dari bahasa Rusia yang artinya "untuk menghancurkan, mendatangkan malapetaka, memusnahkan dengan cara kekerasan". Kata tersebut pertama kali digunakan pada saat pecahnya gerakan anti-semitisme dalam bentuk kekerasan di Kekaisaran Rusia pada periode 1881-1884. Pada perkembangannya, makna kata 'pogroms' identik dengan 'kekerasan yang dilakukan terhadap etnis Yahudi'. Di era modern, 'pogrom' juga bisa diartikan sebagai 'kekerasan terhadap etnis tertentu., Dalam Hila Ratzabi, "What Were Pogroms?", dari laman ini, diakses 13 Desember 2017.
[6] Eve Spangler, Ibid.,hlm 73.
[7]Ibid.,hlm 76
[8] "Enlightenment", dari laman ini, diakses 13 Desember 2017.
[9]Ibid.,hlm 76
[10] Yahudi merasa sebagai umat terpilih digambarkan dengan baik dalam dialog antara Amos dan orang-orang Yahudi, selengkapnya lihat Karen Armstrong, Sejarah Tuhan, (Bandung: Mizan, 2002), terjemahan oleh Zaimul Am, hlm 79-80.
[11] Shlomo Avinieri. (1981). The Making of Modern Zionism: The Intellectual Origins of the Jewish
State (New York: Basic Books), hlm 5, dalam Eve Spangler, Ibid., hlm 87.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H