Malang, KKN Desa Asrikaton 2021 - - Sebagai upaya memunculkan produk unggulan Desa Asrikaton, mahasiswa KKN dari Universitas Negeri Malang mengadakan pelatihan bersama PKK RW 04 Dusun Bunut Kidul. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu (04/04/2021) dengan tema "Pelatihan Pengolahan Klaras Menjadi Jajanan Ongol-Ongol Dan Kerupuk" yang bertempat di rumah warga RW 04 dan diikuti sebanyak 15 orang ibu-ibu.
Berdasarkan analisis,  masih banyak daun pisang kering atau biasa disebut klaras yang belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal daun pisang kering (klaras) dapat diolah menjadi pewarna makanan berbentuk serbuk yang dihasilkan dari proses pembakaran daun pisang yang sudah kering. Biasanya klaras dijadikan pewarna hitam dalam olahan makanan tradisional seperti ongol-ongol atau ireng-ireng. Dengan adanya sumber daya alam berupa daun pisang yang melimpah di wilayah RW 04 Dusun Bunut Kidul, tim KKN Desa Asrikaton memilih untuk mengolah klaras menjadi jajanan ongol-ongol  untuk tetap melestarikan jajanan tradisional. Kemudian kami juga mencoba berinovasi untuk membuat kerupuk hitam dengan klaras sebagai pewarnanya, olahan ini dipilih karena masih belum ada di pasaran.
Program kerja pelatihan pengolahan klaras diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan rutin PKK RW 04 Dusun Bunut Kidul, Desa Asrikaton. Acara pelatihan dibuka oleh ibu Khoir selaku ketua PKK RW 04, kemudian dilanjutkan oleh Triyoga (mahasiswa KKN) selaku MC kegiatan pelatihan. Kegiatan selanjutnya adalah praktik pembuatan ongol-ongol dan kerupuk klaras kemudian diakhiri dengan pemberian tester ongol-ongol dan kerupuk yang telah disiapkan sebelumnya oleh penanggung jawab program kerja.
Kegiatan pelatihan ini  memunculkan respon positif dari ibu-ibu yang hadir. Ada beberapa dari mereka yang sudah pernah membuat ongol-ongol sehingga pada acara ini, mereka saling berbagi ilmu tentang teknik dan hasil yang pernah mereka lakukan. "Saya sudah pernah membuat ongol-ongol namun dengan cara merebusnya selama 3 jam. Di kegiatan ini saya bisa mengetahui cara membuat ongol-ongol dengan teknik yang berbeda dan lebih mudah, yaitu hanya mengukusnya selama 15 menit" ujar salah satu ibu-ibu.
Dengan adanya kegiatan pelatihan bersama PKK ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kreatifitas masyarakat dalam mengolah daun pisang kering yang dapat dijadikan sebagai produk unggulan  dan  peluang usaha terutama bagi ibu-ibu RW 04 Dusun Bunut Kidul, Desa Asrikaton. Kegiatan pelatihan ini sekaligus sebagai pendukung program kerja selanjutnya yakni sosialisasi branding dan pemasaran.
Penulis: Shinta Valen R
Editor: Panji Galih Anugrah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H