Ternyata Virus Kecanduan Judol ini tidak kalah Lebih berbahaya dari Pandemi Covid - 19 masyarakat yang terpapar Virus Kecanduan Judol mereka mengalami kematian dalam hidupnya. kriminalitas akibat judol tidak terelakan lagi, Tempo, (24-06-2024) telah merangkum sedikitnya ada 10 tindakan kriminal akibat judi online dalam lima tahun terakhir sejak 2020 hingga 2024.
1.Tunggak Angsuran karena Judi Online, Pria Sambas Bunuh Pegawai Koperasi.
2.Polwan Bakar Suami gara-gara Judi Online
3.Penggangguran dan kecanduan Judi Online, Pemuda di Kalimantan Timur Dibunuh Ibunya
4.Kecanduan Judi Online, Pria di Bekasi Tikam Istri
5.Pria do Morowali Rampok dan Bunuh Ibu untuk Judi Online
6.Demi bayar utang Judi Online, Anggota Densus 88 Rampok dan Bunuh Supir Taksi Online
7.Terjerat Judi Online, Pemuda di Sleman Bunuh dan Mutilasi Kekasih
8.Pasutri di Tarakan Bunuh Remaja demi uang Tebusan
9.Wanita di Bandung Tewas dibunuh penjudi Online karena ogah dipinjami uang
10.Terlilit utang judi Online, Pria di Sumatera Utara dihabisi
Upaya Serius Berantas Judol
Besarnya kerugian negara akibat judol menjadi perhatian khusus pemerintah hari ini, Pemerintah Melalui Menko Polkam membentuk Desk Judol dengan 20 Pokja nya dalam upaya menanggulangi Bencana ini.
Semua bergerak cepat dan masif, hanya jika ada sedikit saja langkah yg terpeleset Bencana Judol ini akan menjadi Bencana Abadi yg sulit di berantas.
Jangan sampai Masyarakat yang resah akan bencana ini harus puas hanya dengan tertangkapnya para selebgram, admin, sesekali Bandar besar tertangkap untuk "meninabobokan" keresahan masyarakat luas.
Kita saksikan kinerja / Upaya serius pemerintah dalam menanggulangi Bencana Sosial Judol ini.
Kepada siapa lagi masyarakat percaya dan bergantung jika bukan kepada Pemerintah.
Masyarakat yang tidak berdosa ikut terdampak akibat menurunnya daya beli & perputaran uang yang mandek tersedot oleh Judol. Sebuah pohon yang terlilit benalu akan sulit tumbuh begitupun perekonomian Negara akan sulit bangkit jika benalu Judol ini terus ada.
Semua dibuat Mati dalam keadaan Hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H