Mengurangi Polarisasi Politik
Menciptakan ruang bagi dialog antar kelompok politik yang berbeda dan memitigasi polarisasi politik yang berlebihan adalah kunci untuk menjaga stabilitas demokrasi.
KESIMPULAN
Seperti yang diingatkan dalam buku How Democracies Die oleh Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt, demokrasi tidak dapat dianggap sebagai hal yang pasti bertahan. Ia membutuhkan perhatian dan perlindungan, terutama dalam momen-momen krusial seperti Pemilu dan Pilkada. Demokrasi bisa terancam ketika norma-norma dasar, seperti kebebasan pers, hak-hak oposisi, dan independensi lembaga negara, mulai terkikis.
Salah satu ancaman utama adalah penggunaan kekuasaan negara untuk mendukung kepentingan politik tertentu, yang dapat merusak integritas pemilu dan Pilkada. Intervensi aparat negara atau manipulasi kebijakan dapat menciptakan sistem politik yang tertutup dan mengurangi kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Buku How Democracies Die mengingatkan kita meskipun kita sering berpikir bahwa demokrasi itu abadi, kenyataannya demokrasi membutuhkan perlindungan dan perhatian berkelanjutan agar tidak tergerus oleh kekuatan-kekuatan yang berusaha menghancurkannya dari dalam. Levitsky dan Ziblatt mengajak kita untuk waspada terhadap ancaman-ancaman tersebut, terutama yang datang dari pemimpin yang terpilih dan para pendukungnya yang merusak norma-norma dasar demokrasi.
Demokrasi, kata mereka, hanya akan bertahan jika para pemimpin dan warga negara bersama-sama menjaga dan memperkuatnya, serta tidak membiarkan pembusukan internal yang terjadi perlahan-lahan menghancurkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H