Hingga saat ini (16/10/22), tragedi Kanjuruhan banyak meninggalkan tanda tanya karena ketidakjelasan aparat dalam menangani kasus tersebut.
Selangkah lebih maju, Narasi TV melakukan investigasi mandiri untuk mengungkap kebenaran dibalik tragedi tersebut.Â
Melalui akun Instagram resminya, Narasi TV membuka layanan bagi masyarakat yang memiliki bukti ataupun data penting seputar tragedi Kanjuruhan agar dapat dikirimkan pada tim investigasi Narasi.Â
Tim Narasi menyediakan akun sosial media resmi untuk menampung bukti dokumentasi tragedi Kanjuruhan, serta bekerja sama dengan media-media lain dalam mengusut tuntas.
Investigasi mandiri yang dilakukan Narasi TV menuai dukungan dari masyarakat, karena dinilai lebih maju daripada pergerakan aparat dalam mengusut tragedi Kanjuruhan.
Metode tersebut dapat dikatakan juga sebagai open source journalism, yang mengumpulkan data dari berbagai sumber dan dianalisis untuk menemukan satu titik terang.
Adapun proses dalam jurnalisme investigasi mencangkup data scraping, open source data, data cleaning, perangkaian hingga publikasi akhir.Â
Menemukan data yang relevan dengan tema atau disebut juga data scraping dilakukan jika data yang kita temukan terkunci, karena tidak bersifat untuk umum.
Data juga dapat diperoleh dengan open source, yakni pengumpulan data secara terbuka. Adapun data tersebut akan dipelajari dan diambil fakta-fakta penting untuk investigasi lebih lanjut.
Setelah data terkumpul, tim jurnalis akan mempelajari serta melakukan seleksi data, dan akan dibedakan menjadi data primer serta data sekunder.