Salah satu alasan utama orang tertarik pada bisnis syariah adalah kepercayaan. Ketika konsumen tahu bahwa suatu bisnis dijalankan sesuai dengan prinsip syariah, mereka merasa lebih aman dan nyaman. Ada keyakinan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga bebas dari hal-hal yang dilarang dalam agama.
Misalnya, seorang teman saya memilih membeli rumah melalui bank syariah meskipun cicilannya sedikit lebih mahal. Alasannya? Ia ingin terhindar dari bunga (riba) yang jelas dilarang dalam Islam.
Keputusan itu mungkin terlihat sederhana, tetapi menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai spiritual dalam keputusan finansialnya.
Data dari OJK menunjukkan bahwa aset perbankan syariah di Indonesia tumbuh lebih dari 20% pada 2023. Angka ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis syariah.
2. Tren Hijrah
Dalam beberapa tahun terakhir, tren hijrah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia terutama dikalangan public figure. Orang-orang mulai sadar akan pentingnya menjalani kehidupan sesuai syariat, termasuk dalam berbisnis.
Mereka bukan hanya ingin makanan dan minuman yang halal, tetapi juga memastikan penghasilan mereka berasal dari sumber yang halal.
Tren ini menciptakan permintaan besar untuk bisnis syariah. Dari layanan keuangan hingga fesyen, banyak sektor mulai beradaptasi dengan kebutuhan pasar ini.
Bahkan, beberapa bisnis konvensional mulai melabeli diri sebagai "syariah" untuk menarik konsumen yang hijrah. Ini bukan sekadar gaya hidup, tetapi bagian dari identitas spiritual masyarakat.
3. Sistem yang Lebih Adil
Salah satu keunggulan bisnis syariah adalah sistemnya yang dianggap lebih adil. Contoh, dalam perbankan syariah, tidak ada konsep bunga yang memberatkan. Sebagai gantinya, digunakan mudharabah atau yang lebih dikenal dengan sistem bagi hasil, di mana keuntungan dan risiko dibagi antara nasabah dan bank.