Mohon tunggu...
Pangestu Adika Putra
Pangestu Adika Putra Mohon Tunggu... Desainer - Pekerja Visual

Nobody

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Optimisme Kurikulum Merdeka di Tangan Sang Akademisi

25 Oktober 2024   12:03 Diperbarui: 26 Oktober 2024   16:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pengalaman intelektual dan pemikirannya, Fadli Zon punya potensi mengaitkan nilai-nilai budaya lokal dengan sistem pendidikan, sehingga pendidikan tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan identitas bangsa.

Menimbang Masa Depan Kurikulum Merdeka

Ketika berbicara soal masa depan Kurikulum Merdeka, penting untuk diingat bahwa kurikulum ini bukan sekadar program jangka pendek, melainkan sebuah upaya untuk merombak paradigma pendidikan di Indonesia.

Meskipun mungkin baru berusia beberapa bulan, dampak dari penerapan Kurikulum Merdeka sudah mulai dirasakan, terutama di tingkat konsep dan filosofi pendidikan. Namun, jalan menuju keberhasilan masih panjang.

Perlu diketahui, Kurikulum ini sudah disiapkan setidaknya sejak 2020, kemdudian secara bertahap diterapkan dan dievaluasi mulai 2021. Dalam perjalanannya, banyak apresiasi dari 300 ribu sekolah di Indonesia termasuk dari 6 ribu sekolah didaerah tertinggal. Hingga akhirnya resmi diterapkan secara nasional pada maret 2024 lalu.

Banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, mulai dari peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, penyediaan fasilitas yang memadai, hingga evaluasi berkelanjutan agar kurikulum ini berjalan sesuai dengan visi awalnya.

Selain itu, penting untuk memberikan waktu bagi Kurikulum Merdeka untuk berkembang dan mengakar sebelum kembali terguncang oleh perubahan kebijakan.

Perbedaan utama antara era sebelumnya dan saat ini terletak pada latar belakang para pemimpinnya. Di masa sebelumnya, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim membawa visi inovatif yang didorong oleh pengalaman di dunia bisnis dan teknologi. Sementara gagasan beliau tentang Kurikulum Merdeka adalah terobosan yang berani, mungkin ada aspek akademis yang belum digali lebih dalam.

Sekarang, Kurikulum Merdeka berada di tangan para akademisi yang memiliki pengalaman panjang di dunia pendidikan. Dengan pendekatan yang lebih akademis, mungkin ada harapan bahwa kurikulum ini akan memperoleh penajaman disisi implementasinya, sehingga mampu memberikan dampak jangka panjang yang lebih nyata.

Optimisme dan Harapan

Pada akhirnya Kurikulum Merdeka adalah langkah besar menuju pendidikan yang lebih baik, namun kesuksesannya membutuhkan waktu, kesabaran, dan upaya bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun