Mohon tunggu...
Pangeran Djoko
Pangeran Djoko Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar abadi

Sedang belajar menulis tentang apa saja, kapan saja, di mana saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Mulai Mencintai Corona, Anda?

10 April 2020   08:34 Diperbarui: 10 April 2020   08:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu membaca berita bahwa bumi tersenyum karena berkurangnya aktivitas manusia, saya sangat bahagia.

Waktu saya baca berita tentang meninggalnya 4 keluarga kaya raya di Semarang karena Corona, saya merasa sangat bahagia. Wong yang lain pada jaga jarak, lha kok mereka pada pesta. Plus karaoke bersama.

Waktu saya baca berita bahwa Boris Johnson masuk ICCU karena kondisi memburuk, saya berjingkrak jingkrak ria. Ia kan kembarannya Donald Trump.

Waktu saya dengar 2 orang dari rombongan pejuang dari Kab. Gowa positif Corona di Kabupaten saya, saya mengucap Alhamdulillah. Gimana saya nggak bilang Alhamdulillah, lha setelah mereka datang dari Gowa, mereka tidak mengisolasi diri. Menyebar dan berjamaah di tempat tempat ibadah. Di tolak di sini pindah ke sana. Tidak diterima di sini, menuju ke situ. Alhamdulillah, setelah 3 rekannya positif, baru mereka bisa dijinakkan. Alhamdulillah..

Juga mendengar ekonomi yang hancur lebur, saya juga sangat bersyukur. Toh selama ini saya juga bukan orang yang menikmati majunya ekonomi. Saya hanya jadi ahli konsumsi.

Termasuk ketika sholat Jum'at ditiadakan, saya juga senang. Alhamdulillah, sesekali melakukan ibadah dengan cara yang lain. Mungkin tuhan mulai bosan dengan cara ibadah kita. Juga ketika tarawih tidak lagi dilakukan secara berjamaah, saya sangat senang. Di samping saya bisa ambil cuti sebagai imam tarawih di kompleks, ini juga mengembalikan hukum sholat tarawih menjadi hukum asalnya. Kan hanya sholat sunah. Kan lebih utama dilakukan di rumah. Alhamdulillah...

Tapi, kesenangan saya belakangan ini semakin aneh. Saya mulai membenarkan dan lebih menyukai berita berita negatif efek Korona. Pokoknya benar, benar dan benar. Dan semakin negatif itu berita, saya semakin senang, senang dan senang.

Saya juga mulai membenarkan seseorang di sana yang selalu mengaitkan Corona dengan uang, uang dan uang.

Saya benar-benar telah menyukai Corona, tidak peduli harga masker yang sudah gila. Juga harga hand sanitizer yang nggak masuk logika. Saya betul-betul mencintai Corona tanpa syarat. sebagaimana korban sanderanya Jan-Erik Olsson di Kreditbanken Swiss beberapa dekade lalu yang justru membela sang perampok yang menyandera mereka. Juga seperti Natascha Kampusch, Mary McElroy dan juga Patty Hearst.

Apa iya saya juga senang ketika mendengar berita bahwa saudara saudara saya pada kelaparan di Jakarta sana karena tidak ada penghasilan?

Kalo itu yang terjadi, betapa djuancuuuk dan buangsaaaatnya saya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun