Mohon tunggu...
Pangeran Mns
Pangeran Mns Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politisi Muda Vs Politisi Tua, antara Beradu Gagasan dan Menjual Pengalaman

28 Juli 2018   04:41 Diperbarui: 28 Juli 2018   07:19 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukankan generasi muda yang  juga menjatuhkan rezim orde baru sehingga kita semua menikmati alam demokrasi saat ini?

Seharunya, panasnya persaingan perebutan kekuasaan di tingkat legislatif ataupun eksekutif tidak lagi berkutat pada persoalan pengalaman atau tidak berpengalaman, melainkan persoalan gagasan dan ide apa yang dapat ditawarkan kepada rakyat untuk menyelesaikan permasalah hidup mereka. Selain itu, isu yang harus dibahas juga adalah tentang sejauh apa seseorang itu mampu mempertahankan integritas dan menunjukan kompetesinya.

Jargon "yang muda, yang berkarya" sebenarnya hadir akibat kegelisahan generasi muda yang menilai bahwa generasi tua sudah tidak dapat lagi diandalkan untuk membenahi persoalan yang ada. Namun, saat generasi muda ingin menggantikan posisi generasi tua, generasi tua kembali menjadikan budaya feodal sebagai sarana menjatuhkan generasi muda dengan dalil "kurang pengalaman".

Jika narasi yang dibangun oleh generasi tua selalu mendeskriditkan dan meragukan hadirnya generasi muda dalam kontestasi politik, maka secara tidak langsung generasi tua mengembangkan budaya feodal yang merupakan musuh para founding fathers .

Hal itu dikarenakan feodalisme merupakan budaya penjajah yang sudah seharusnya kita hancurkan, sehancur-hancurnya agar tidak ada lagi mentalitas yang menyatakan bahwa hanya yang tua yang hebat dan layak untuk mengambil peran di dalam kekuasaan sedangkan yang muda hanya sebagai penonton yang dituntut untuk mencari pengalaman terlebih dahulu.

Secara ringkat dapat disimpulkan bahwa saat ini yang sebenarnya dibutuhkan oleh ibu pertiwi bukanlah sosok pemimpin yang menjadikan pengalaman sebagai  modal utamanya, melainkan sosok pemimpin yang mencintai rakyatnya, yang berani berjuang dan berkorban atas nama rakyatnya, yang mengedepankan kepentingan rakyat diatas kepentingan lainnya, yang berintegritas dan memiliki kompetensi untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi oleh rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun