Mohon tunggu...
panekuk
panekuk Mohon Tunggu... Freelancer - muslimah / nature, romance, and spicy food enthusiast

deleting all past

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebanyak-banyak Cinta, Sedikitnya Iba

18 November 2021   09:22 Diperbarui: 19 November 2021   08:18 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Emangnya kamu perlu dikasihani?" ia balik bertanya. Gadis itu terdiam.

"Kamu lihat sendiri, lah, aku kayak gimana."

"Emang kayak gimana?" ia bertanya dengan nada cukup tajam, membuat gadis itu tidak berkutik. Gadis itupun sadar, kali ini, betapa menyedihkannya ia. Betapa konyol, namun ia sendiri tidak kuasa menghentikannya pada saat itu.

"Aku kan gila."

Pemuda itu yang ganti salah tingkah. Matanya tetap awas, namun nada bicaranya melembut, "kamu nggak gila, Ras."

"Hanya orang gila yang melukai dirinya sendiri, Wan."

"You have your moment."

"I will have more and you cannot stop me."

Irwan, pemuda itu, mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ia ingin marah, namun ini bukan saatnya, dan bukan pada orang yang tepat. "Tentu saja aku enggak bisa, Ras. Kamu yang bisa menghentikannya. Kamu. Aku di sampingmu karena ingin menemani kamu."

"Kamu bakal capek. Kamu bakal bosan."

"Well. sekarang aku enggak capek dan sama sekali enggak bosan. Lagipula aku suka sibuk kayak gini. Aku enggak punya waktu untuk yang lain. Aku suka seperti ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun