Bukan pengetahuan akan kebenaran yang menjadi parameter, melainkan bagaimana penafsir merasuk ke dalam teks, membaca, memahami simbol dan bentuk-bentuk polisemi exhaustively.Â
Bagaimana cara menafsir suatu teks diawali dengan sikap kritis akan struktur teks. Mau tidak mau, struktur teks tetap tidak bisa dikesampingkan. Kemudian, penafsir diajak untuk memasuki kesadaran akan simbol atau kode-kode. Setelah itu, barulah meningkatkan kesadaran bahwa ada yang ingin dikatakan di balik teks. Ada kata di balik kata. Makna di balik makna. Namanya, kedalaman makna. Dengan demikian, penafsir sebenarnya agak kurang peduli pada dirinya sendiri dan pengarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H