Mohon tunggu...
Pandu Wirayudha
Pandu Wirayudha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa/hubungan internasional/universitas jember

hobi saya membaca majalah dan novel

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pemberhentian Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Dampak-dampak yang Terjadi

3 April 2023   08:07 Diperbarui: 3 April 2023   08:17 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 berdampak signifikan terhadap perekonomian. Ada sejumlah konsekuensi yang tidak diinginkan bagi Indonesia akibat keputusan FIFA yang secara resmi menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.  Indonesia kehilangan kesempatan yang besar dalam meraup keuntungan dari Piala Dunia U-20. Sebelum China mengalahkan Peru dan Brasil pada FIFA di Shanghai, Indonesia telah terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sejak Oktober 2019. Padahal, Piala Dunia U-20 digelar pada 2021, namun pandemi Covid-19 akhirnya terpaksa dibatalkan. Setelah status Indonesia dicabut pada 29 Maret 2023, FIFA resmi memilih Argentina menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

            Konflik dengan FIFA dimulai ketika mendekati waktu kegiatan, berbagai sudut pandang muncul dan memicu perdebatan tentang Piala Dunia U-20 di Indonesia. I Wayan Koster, Gubernur Bali, mengeluarkan pernyataan pada 14 Maret 2023 menolak kehadiran timnas Israel. Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, juga menyerukan hal yang serupa. Banyak partai politik dan ormas yang mengamplifikasi pernyataan kedua tokoh ini sehingga memicu banyak perdebatan.

            Narasi-narasi ini terus beredar di media sosial dengan memasukkan argumen yang mendukung dan menentang sepak bola dan masalah politik. Pada 25 Maret 2023, tersiar kabar bahwa FIFA telah menunda pengundian peserta Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya dilakukan pada 31 Maret 2023 di Bali. Ketika FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 29 Maret 2023, isu di media sosial menghangat tajam.

            Dikutip dari Kompas, Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia memperkirakan, pembatalan Piala Dunia U-20 diperkirakan berdampak signifikan terhadap perekonomian negara. Mohammad Faisal, direktur eksekutif CORE Indonesia, menyatakan nilai keuntungan yang bisa dihasilkan dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Korea pada 2017 saja melebihi Rp 50 triliun. Akibatnya, ia memperkirakan Indonesia kehilangan keuntungan ekonomi hingga Rp 100 triliun akibat pembatalan acara tersebut.

            Industri pariwisata, transportasi, makanan, minuman, restoran, penginapan, dan pakaian serta aksesori semuanya akan paling menderita akibat pembatalan ini. Selain itu, acara tersebut. 

juga harus memberikan kesempatan bagi UMKM untuk menjual souvenir, makanan dan minuman, serta jasa.

Ajang Piala Dunia U-20 tidak hanya memberikan peluang bagi UMKM untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga memberikan peluang bagi UMKM untuk menunjukkan kemampuan wirausaha mereka.

            Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, pembatalan Piala Dunia U-20 FIFA 2023 di Indonesia mengakibatkan kerugian minimal Rp 3,7 triliun sebagai salah satu kerugian terbesar. Dia menjelaskan, jumlah ini merupakan kerugian dari calon pengunjung.

            Tidak hanya itu, dampak yang diberikan dari pembatalan pelaksanaan U-20 kepada Indonesia juga dapat kita amati, antara lain :

  • Banyaknya Dana yang Dikeluarkan untuk Persiapan

Lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga mengalokasikan dana sebesar Rp500 miliar demi persiapan Piala Dunia U-20 2023 FIFA. Dengan demikian, total kerugian dari gagalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 FIFA bisa mencapai Rp1,4 triliun.

Pemerintah daerah DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat, Solo, Surabaya, dan Palembang telah mengeluarkan banyak biaya dan tenaga untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2023 dengan cara yang sesuai dengan standar FIFA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun