Mohon tunggu...
Hendra Azis
Hendra Azis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Laki laki mahasiswa

Baru pemula, untuk tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mobil Ambulans yang Tidak Diberi Jalan dalam Keadaan Darurat

20 Januari 2022   06:58 Diperbarui: 20 Januari 2022   11:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kita sedang di perlihatkan berita yang sedang hangat-hangatnya yaitu mobil ambulans yang tak diberi jalan saat membawa bayi hingga meninggal. 

Selain karena ambulans yang mengantarnya tidak diberi jalan, bayi malang itu harus dilarikan ke rumah sakit yang cukup jauh dari rumahnya karena orang tua tidak memiliki biaya berobat ke rumah sakit terdekat. 

Ambulans yang mengantar bayi malang itu harus menempuh jarak sekitar 16 kilometer dari rumahnya di wilayah Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Makassar menuju RSUD Daya. Sejumlah RS terdekat dilewati oleh korban karena ibunya tak punya biaya untuk berobat di RS terdekat tersebut.

Peristiwa miris tersebut terjadi pada Minggu (16/01/2022) malam hingga viral di media sosial. Kejadian tersebut terjadi didaerah Kota Makassar,Sulawesi Selatan. 

Pada awalnya, terlihat dalam video sebuah ambulans melaju pelan di Jalan Urip Sumoharjo. Diketahui, video itu direkam sopir ambulans setelah bayi dalam mobil dipastikan telah meninggal. 

Dalam pengakuannya, sopir atas nama Mawardi itu menjelaskan pasiennya meninggal dalam perjalanan karena terjebak kemacetan dan pengendara lain enggan memberi jalan.

Kasus meninggalnya pasien di ambulans turut menjadi perhatian polisi lalu lintas (polantas). Aparat awalnya mengaku akan melakukan penyelidikan. Berselang beberapa waktu kemudian, polisi kembali memberikan tanggapan yang pada intinya menyesalkan sopir ambulans dengan alasan sopir tidak segera berhenti ke RS terdekat.

Dalam kesempatannya, sopir Ambulans atas nama Mawardi menjawab penyesalan polisi soal dirinya melewati RS terdekat di saat kondisi pasien darurat. 

Mawardi mengaku tak sempat kepikiran hal tersebut.Mawardi menegaskan tidak punya maksud lain. Dia hanya fokus menjalankan perintah keluarga korban yang meminta diantar ke RS Daya Makassar.

Di tengah adu penjelasan polisi dan sopir ambulans, Vivi Sumiati selaku ibu dari bayi yang meninggal turut buka suara. Sumiati mengungkap sebab dirinya membawa bayinya ke RSUD Daya dan melewati sejumlah RS terdekat. 

Vivi juga mengindikasikan terkendala administrasi apabila hendak berobat ke RS tertentu sehingga dia memilih ke RSUD Daya Makassar meski jaraknya berkali-kali lipat lebih jauh. 

Vivi mengaku sempat membawa bayinya ke puskesmas terdekat namun pelayanan kesehatan yang ada dinilainya belum memadai. Vivi juga mengaku sudah ke RS lainnya tapi lagi-lagi terkendala biaya. 

Dalam perjalanan, Vivi mengaku kembali harus berhadapan dengan kendala lainnya menuju RSUD Daya Makassar. Arus lalu lintas yang padat menyulitkan kendaraan ambulans melintas.

Dengan terjadi peristiwa diatas perlu bawasannya banyak rumah sakit mau menerima pasiennya untuk berobat harus membayar dahulu tapi kita juga jangan menyalahkan orang rumah sakitnya. 

Dengan demikian kita menyarankan bila ada yang sangat mebutuhkan pengobatan lebih baik diatasi dahulu karena nyawa lebih penting dari segalanya.

Lalui disaat dijalan raya ada Mobil Ambulans yang sirinenya hidup atau dalam keadaan darurat kita sadar  sebagai pengendara yang baik dan benar seharusnya memberi jalan bagi mobil tersebut. Akan baik jika ada pengendara yang mengatur jalannya mobil ambulans tersebut sampai tujuan.

Kita juga tidak bisa menyalahkan pihak kepolisian juga tetapi akan baik jika ambulans tersebut terlihat dicctv ataupun ada pos kepolisian yang dekat dengan terjebak macet mobil tersebut pihak polisi ikut serta dalam memperlancar perjalanan tersebut. Sopirpun juga harus melapornya atau menghubungi kepolisian terdekat atau meminta pengendara lalui lintas untuk minggir megalah demi pasien tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun