Misalnya saja, Kabupaten Pandeglang, yang punya program menanam 100 ribu hektare Jagung. Pemkab Pandeglang hanya punya anggaran untuk 50 ribu hektare. Sisanya kemudian dibantu Kementerian lintas sektor.
"Dari luas itu, Pendeglang butuh sarana pengeringan untuk 500 ribu ton saat panen. Dan saat ini sudah ada 3 perusahaan invest 400 ribu ton pengiringan Jagung di Pandeglang. Bank BUMN juga bantu kredit perusahaan yang invest disana. Petani akhirnya resiko kecil, bahkan nggak ada resiko karena kalau gagal ada asuransi dan harga dijamin Bulog," katanya.
Di Dompu, NTB, menurur Eko, daerah yang sebelumnya terkenal kering dan tandus itu, sekarang sudah berhasil dari Jagung. Hanya dari komoditi Jagung saja, Kabupaten Dompu bisa menghasilkan 250 ribu ton pertahun.
"Jika dirata-rata harga Jagung Rp3ribu per Kilogram, maka masyarakat Dompu sudah menghasilkan Rp750 Miliar dari jagung saja, belum dari padi dan tanaman tebu yang dikembangkan juta di sana," kata Menteri Eko.
Jadi, kuncinya fokus. Setiap desa, setiap Kecamatan, setiap Kabupaten harus fokus mengembangkan potensi lokalnya.
Selain program yang fokus, Desa yang ingin Dana Desa meningkat dua kali lipat tahun depan, juga harus membangun embung air untuk pertanian.
Menurut Eko, Desa bisa menggunakan Dana Desa Rp200 Juta hingga Rp500 Juta, untuk membangun embung di wilayah mereka. Asumsinya bahwa tiap Rp100 Juta pembuatan embung, bisa mengairi antara 50 Hektare hingga 100 Hektare lahan pertanian, sekaligus bisa meningkatkan indeks tanam.
"Menteri Pertanian sudah janji, tiap embung nanti dibantu dengan mesin pompa gratis untuk menyalurkan airnya. Dan, Menteri Kelautan dan Perikanan juga sudah janji, tiap embung akan diberi bibit ikan gratis,"kata Eko.
Ikan yang ada di embung, akan membawa manfaat juga bagi masyarakat Desa. Sebab, saat ini menurut Menteri Eko, ada 37 persen dari total anak di Indonesia yang gizinya kurang akibat kurang asupan protein. Nah, ikan di embung akan menjadi sumber protein hewani yang murah bahkan gratis bagi masyarakat Desa.
Pemerintah Jokowi-JK, tiap tahun menaikan anggaran Dana Desa. Dari awalnya Rp20,8 Triliun di tahun 2015, naik menjadi Rp46,96 Triliun di tahun 2016, dan naik lagi Rp60 Triliun di tahun 2017.
Nah, tahun depan menurut Menteri Eko, Dana Desa naik lagi dua kali lipat menjadi Rp120 Triliun.
