Sepp Blatter, Pangeran Ali, Jerome Champagne, Michael van Praag, Luis Figo, David Ginola siap menjadi calon presiden FIFA 2015-2019.
Sepp Blatter, presiden FIFA saat ini tidak sendirian dalam bursa pemilihan presiden FIFA periode 2015-2019. Pangeran Ali Bin Al-Hussein, Jerome Champagne, Michael van Praag, Luis Figo, dan David Ginola akan menantang sang petahana. INDOSPORT coba mengangkat sejauh mana peluang para calon dalam pemilihan kali ini.
Pendaftaran calon orang nomor satu di badan sepakbola tertinggi dunia, FIFA akan ditutup Kamis malam waktu Swiss atau Jumat WIB.
Sejauh ini sudah ada enam calon yang memaklumkan diri. Sepp Blatter, Pangeran Ali, Jerome Champagne, Michael van Praag, Luis Figo, David Ginola siap bertarung dalam pemilihan pada kongres FIFA di Zurich, 29 Mei mendatang.
Sebagaimana persyaratan, untuk dapat mendaftarkan diri sebagai kandidat, para calon harus mendapat dukungan paling sedikit dari lima asosiasi sepak bola dan membuktikan mereka sudah aktif dalam kegiatan sepak bola sedikitnya dua tahun dari lima tahun terakhir.
FIFA sendiri akan mengumumkan secara resmi daftar calon ketua FIFA pada minggu pertama Februari. Lantas, sejauh mana peluang para kandidat dalam pemilihan kali ini? Apakah Sepp Blatter, presiden incumbent akan melangkah mulus dan mendapat dukungan mayoritas?
1. Sepp Blatter
Pria asal Swiss ini telah menempati jabatan strategis tersebut sejak 1998 silam. Artinya, Blatter akan berusaha kembali menjadi presiden FIFA untuk kelima kalinya.
Akhir-akhir ini, di bawah kepemimpinan Blatter, FIFA digerogoti sejumlah masalah krusial seperti korupsi dan suap. Sejumlah pihak seperti presiden UEFA, Michel Platini secara terang-terangan menentang pencalonan Blatter karena berbagai persoalan yang tengah membelit institusi tersebut.
Sejumlah calon lain pun maju, di antaranya dengan alasan ingin melakukan reformasi setelah melihat situasi miris di tubuh FIFA saat ini.
Meski mendapat banyak tantangan, Blatter dikabarkan masih mendapat simpati dari sejumlah asosiasi sepakbola dunia. Mereka masih setia mendukung Blatter lantaran ia masih memberikan donasi dan jaminan secara berkelanjutan.
2. Pangeran Ali Bin Al-Hussein
Dibandingkan Blatter, Pangeran Jordania ini jauh lebih muda. Usianya baru 39 tahun. Meski demikian ia telah menempati posisi strategis sebagai anggota komite eksekutif di FIFA sejak 2011 lalu. Sebelumnya ia terpilih sebagai wakil presiden FIFA untuk bagian Asia.
Putra ketiga almarhum Raja Hussein itu, menjabat presiden FA Jordania sejak berusia 25 tahun.
Di tingkat domestik ia melakukan sejumlah revolusi di antaranya mengkampanyekan perempuan muslim boleh menggunakan hijab dalam bermain sepak bola.
Ia juga mendirikan badan Yayasan Pembangunan Sepak Bola Asia, organisasi nirlaba yang menolong mengembangkan sepak bola di kalangan akar rumput di Asia.
Berbagai tindakan dan pengalaman yang ada, sang pangeran tentu mendapat dukungan dari publik Asia. Bukan tidak mungkin sejumlah asosiasi sepakbola dunia lainnya pun mendukungnya lantaran kehadiran tokoh muda berpengalam seperti Pangeran Ali bisa membawa harapan baru di tubuh FIFA.
3. Jerome Champagne
Pria asal Prancis ini bukan orang baru dalam dunia sepakbola dan keorganisasiannya. Ia memiliki karir diplomatik hingga bergabung dengan FIFA pada 1998. Posisinya terus meningkat hingga menempati jabatan Sekjen namun akhirnya lengser pada 2010.
Tokoh 56 tahun itu secara resmi memaklumkan keinginannya menjadi presiden FIFA pada Januari 2014. Berbagai pro dan kontra bermunculan menyusul keinginannya itu.
Meski demikian, Champagne telah menorehkan catatan positif dalam dunia sepakbola ketika berjuang mencari jalan keluar penyelesaian masalah politik yang membelit sepakbola Palestina, Kosovo dan Siprus.
4. Michael van Praag
Lelaki 67 tahun ini tercatat sebagai Ketua FA Belanda (KNVB) dan mantan ketua Ajax Amsterdam. Secara mengejutkan Praag mengumumkan pencalonannya pada Senin lalu, tiga hari sebelum pendaftaran calon ditutup.
Sebagaimana dikatakannya dalam sebuah jumpa pers, tak kurang dari enam asosiasi sepakbola mendukungnya.
Saat ini ia juga menjadi anggota komite eksekutif UEFA. Salah satu keinginanya yakni memodernisasi FIFA dan membuat perhelatan Piala Dunia lebih meriah.
Idenya terkait struktur FIFA, tentu saja mendapat respon dari Presiden UEFA, Michel Platini. Boleh dikata sikap antipati baik Platini maupun UEFA membuat langkah Van Praag mendapat dukungan dari Platini dan kolega.
5. Luis Figo
Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona ini maju karena keprihatinannya terhadap situasi FIFA terkini.
Sebagaimana penuturannya kepada Football ESPANA, saat ini FIFA dinilai sarat skandal. Ia memberi contoh, jika kita mencari data tentang FIFA di internet maka yang muncul pertama adalah skandal.
Pria 42 tahun ini memaklumkan keinginannya satu hari sebelum deadline pendaftaran calon. Jika terpilih, lelaki asal Portugal ini akan melakukan reformasi di tubuh FIFA dan menarik kembali kepercayaan publik yang selama ini hilang.
Figo mengklaim ia telah mendapat dukungan dari lima asosiasi sepakbola. Hal inilah yang membuatnya berani mencalonkan diri.
6. David Ginola
Calon yang satu ini sudah mendapat garansi finansial dari perusahaan pasar taruhan. Pria Prancis 48 tahun itu dijanjikan dana sebesar 250.000 pound atau 379.800 dolar AS bila berhasil masuk sebagai bakal calon.
Terlepas dari hal ini, publik belum mengetahui berapa banyak asosiasi sepakbola yang mendukungnya. Selain dukungan finansial, sesuai persyaratan, dukungan dari minimal lima asosiasi sepakbola menjadi syarat mutlak. Apakah Ginola akan lolos dalam hal ini?
Kunjungi juga Sumber: indosport.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H