Sarapan nikmat selesai. Waktunya menghampiri kasir untuk membayar. Ketika hendak membayar, saya baru ingat, saya belum tarik tunai di ATM.Â
Saya cek isi dompet, ternyata hanya ada Rp 20 ribu. Hati langsung mencelos. Duh, gimana ini..Â
Kebetulan kondisi suami juga sama, ia bahkan tak pegang uang tunai sama sekali. Kalau di Bandung, biasanya saya cukup pakai QRIS Â untuk transaksi apa pun.Â
Dengan ragu, saya tanyakan pada Mbak Kasir, apakah saya bisa membayar tagihan dengan QRIS?Â
Dengan ramah, Mbak Kasir mempersilakan saya melakukan transaksi digital untuk membayar tagihan menu pecel iwak kali kami.Â
Saya pun menyodorkan aplikasi BRImo di ponsel saya yang sudah siap men-scan barcode pada QRIS yang sudah disediakan.Â
Alhamdulillah, urusan pembayaran selesai. Perut kenyang, hati riang. Lega rasanya transaksi digital kini bisa diakses di banyak tempat.Â
Dengan digitalisasi bertransaksi, semua urusan pembayaran dan sejenisnya bisa dilakukan dengan mudah, aman, dan cepat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H