Ku kira dunia itu sempurna
Ternyata tak beda saat kita berharap pada dia yang,
Sudah jelas mempermainkan cinta
Sedang kita pun masih memperjuangkannya sepenuh hati
Kukira dunia berjalan seperti kehendakku
Layaknya cinta yang kutabur padamu
padahal kau lagi asyik bercinta dengannya
Seperti apa rasanya melepas ikatan
Tetapi kita juga tak tahu bahwa,
Adakah sesuatu yang lain, untuk kita mengikat harapan dan kebahagiaan?
Apakah sesuatu itu adalah Engkau, Ya Tuhanku?
Apakah sudah saatnya ku berpaling dari dunia
Dan menemukanMu?
Di manakah TempatMu?
Di manakah AlamatMu?
Bolehkah Kau Tunjukkan padaku?
Meskipun Kau masih Membisu
Atau justru aku, yang belum juga MendengarMu
Setidaknya aku ingin selalu sadar,
Bahwa dunia juga ciptaan, sama sepertiku
Dan aku mau belajar, untuk sepenuhnya sadar,
Bahwa tiada tempat kembali selain Engkau,Â
Tuhanku Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Brebes, 17 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H