Kembali pada cerita saya. Hampir setiap hari dalam beberapa minggu di awal pembelajaran biola, saya hanya berfokus pada latihan menghandel biola. Barangkali rasanya sama dengan membaca tulisan saya kali ini "membosankan" .Â
Di titik inilah kesabaran para calon pemain biola diuji. Jika bertahan dan berhasil melewati fase ini, kemungkinan besar akan memperoleh manfaat yang tak terkira.Â
Latihan sepele, dan amat sangat membosankan ini, adalah dasar utama bermain biola. Setelah saya paling tidak menguasai teknik menghandel biola dengan cara klasik, banyak manfaat yang saya rasakan diantaranya,
1. Dapat menghandel biola tanpa topangan tangan kiri maupun kanan, hanya mengandalkan teknik apit posisi dagu dan bahu.
2. Tidak merasa ketergantungan dengan alat bantu lain seperti shoulder rest atau sejenisnya, hanya mengandalkan chinrest, atau bahkan dalam beberapa kasus biola tanpa chinrest pun, bisa terhandel dengan baik.
3. Kemudahan dalam memainkan penjarian nada pada "fingerboard" (papan nada) biola, terutama pada saat pergantian posisi jari dalam mencapai posisi nada tertinggi.
4. Secara subjektif dapat dikatakan bahwa, biola seakan lebih meresap dan menyatu dengan tubuh kita, karena posisinya persis menempel pada bahu tanpa ada penghalang lain, yang bisa saja mengurangi "feel" saat bermain biola.
5. Bonus!, Dengan mengusai teknik menghandel biola secara klasik (dasar) dapat mengurangi bujet "gear" biola, seperti shoulder rest dan sejenisnya, alias "lebih ngirit" .
Terimakasih...
Sekian sedikit pengalaman yang bisa saya bagikan,Â
Permohonan maaf saya ucapkan apabila banyak kekeliruan dan kekurangan, serta tulisan yang kurang berkenan di hati para sobat pembaca.