Mohon tunggu...
Indra GP
Indra GP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Seni

Mencoba belajar seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Perjuangan Berlatih Mengapit (Meng-Handle) Biola

6 Oktober 2021   00:29 Diperbarui: 6 Oktober 2021   00:35 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Assalamualaikum,

Hai sobat pembaca setia...

Semoga semua dalam keadaan selamat dan sehat selalu.

Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya dalam berlatih mengapit biola, atau secara harfiah berarti menjaga biola tetap dalam posisi stabil di antara dagu dan bahu, tanpa topangan tangan.

Pada awalnya, saya mengira bahwa cara menghandel biola adalah dengan ditahan oleh tangan kiri dan ditempatkan di bahu sebelah kiri, namun cara ini justru keliru. 

Cara menghandel (istilah "menghandel" dari kata "handle" (bahasa Inggris) = menahan lebih tepat daripada memegang) biola yang tepat, adalah dengan mengapitkan biola di antara dagu (tulang rahang) dengan bahu.

Cara ini terlihat klasik, dan terasa amat menyiksa. Syukurlah dalam perkembangan zaman, ditemukan alat bantu handel biola yang bernama "shoulder rest", yang berfungsi sebagai "ganjal" biola dan bahu agar ketinggiannya sesuai dengan proporsi tubuh kita.

Namun, yang akan saya bagikan adalah pengalaman saya menghandel biola tanpa alat bantu apapun, hanya mengandalkan ketepatan posisi dagu dan bahu. Cara ini saya dapat dari guru biola saya, yang kebetulan telah lama mengajarkan metode ini pada murid didiknya. 

Pada awal saya belajar biola, saya diminta untuk dapat, paling tidak menjaga posisi biola terap tegak lurus dengan tubuh kita, dalam beberapa menit. Hal ini adalah ujian yang bisa dibilang cukup berat. 

Bagaimana tidak, kebanyakan biola memiliki lapisan cat (vernis) yang licin sehingga sangat sulit sekali untuk menahan biola agar tidak selip dan dan terjatuh. Walaupun pada biola modern pada umumnya sudah dilengkapi dengan "chinrest", atau alat tumpuan dagu, namun tetap saja jika posisinya tidak tepat akan menimbulkan sakit dan memar di kulit dan biola pun sering terjatuh.

Sebagai catatan!!, kebanyakan pemain biola memiliki bekas ruam di sekitar dagu atau bahunya. Hal ini diakibatkan intensitas pemain biola dalam berlatih maupun bermain biola.

Kembali pada cerita saya. Hampir setiap hari dalam beberapa minggu di awal pembelajaran biola, saya hanya berfokus pada latihan menghandel biola. Barangkali rasanya sama dengan membaca tulisan saya kali ini "membosankan" . 

Di titik inilah kesabaran para calon pemain biola diuji. Jika bertahan dan berhasil melewati fase ini, kemungkinan besar akan memperoleh manfaat yang tak terkira. 

Latihan sepele, dan amat sangat membosankan ini, adalah dasar utama bermain biola. Setelah saya paling tidak menguasai teknik menghandel biola dengan cara klasik, banyak manfaat yang saya rasakan diantaranya,

1. Dapat menghandel biola tanpa topangan tangan kiri maupun kanan, hanya mengandalkan teknik apit posisi dagu dan bahu.

2. Tidak merasa ketergantungan dengan alat bantu lain seperti shoulder rest atau sejenisnya, hanya mengandalkan chinrest, atau bahkan dalam beberapa kasus biola tanpa chinrest pun, bisa terhandel dengan baik.

3. Kemudahan dalam memainkan penjarian nada pada "fingerboard" (papan nada) biola, terutama pada saat pergantian posisi jari dalam mencapai posisi nada tertinggi.

4. Secara subjektif dapat dikatakan bahwa, biola seakan lebih meresap dan menyatu dengan tubuh kita, karena posisinya persis menempel pada bahu tanpa ada penghalang lain, yang bisa saja mengurangi "feel" saat bermain biola.

5. Bonus!, Dengan mengusai teknik menghandel biola secara klasik (dasar) dapat mengurangi bujet "gear" biola, seperti shoulder rest dan sejenisnya, alias "lebih ngirit" .

Terimakasih...

Sekian sedikit pengalaman yang bisa saya bagikan, 

Permohonan maaf saya ucapkan apabila banyak kekeliruan dan kekurangan, serta tulisan yang kurang berkenan di hati para sobat pembaca.

Semoga bermanfaat dan,

Selamat mencoba...

Wassalamu'alaikum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun