Tantangan dan Jawaban menyiapkan generasi wirausaha melalui SMK
 Oleh Pamuji Agustiar Ma'sudi
Program Magister Pendidikan Guru Vokasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Tuntutan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menyiapkan generasi berjiwa  wirausaha.kedepan semakin menjadi tantangan bagi pengelola sekolah kejuruan khususnya di SMK. Ini melihat fenomena untuk bekerja pada industr dan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi persaingannya semakin ketat. Dari sisi pengetahuan akademis kemampuan siswa SMK terbilang tidak terlalu istimewa, sementara dari sisi keterampilan sebagian masih belum siap untuk terjun ke dunia industri untuk mengisi kesempatan bekerja dengan berbagai keahlian.. Namun yang dapat diandalkan adalah kemampuan ketrampilan dengan menguasai bidang kompetensi tertentu sesuai dengan konsentrasi kejuruannya saat masih sekoah di SMK. Konsep Edupreneurship adalah salah satu jawaban untuk mengatasi persoalan yang timbul
Apa yang dimaksud dengan Edupreneurship..?
Dalam buku yang ditulis oleh DR.Asih Budi Kurniawati, M.Pd dkk terbit Juni 2024 berjudul Edupreneurship meningkatkan jiwa wirausaha dalam pendidikan disebutkan bahwa Edupreneurship adalah konsep yang menggabungkan unsur pendidikan dengan kewirausahaan.
Edupreneurship merupakan gabungan dari dua kata, yaitu education (pendidikan) dan entrepreneurship (kewirausahaan). Secara sederhana, Edupreneurship dapat diartikan sebagai kegiatan kewirausahaan yang berfokus pada inovasi, pengembangan, dan penyediaan solusi dalam bidang pendidikan. Edupreneurship melibatkan upaya menciptakan produk, layanan, atau model bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan akses, kualitas, atau pengalaman pendidikan, sekaligus menghasilkan keuntungan atau nilai ekonomi. Edupreneur biasanya menggabungkan kreativitas, wawasan bisnis, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pendidikan untuk menciptakan solusi yang relevan dan bermanfaat.
Mempersiapkan jiwa wirausaha di SMK
Fokus utama dalam mempersiapkan konsep Edupreneurship adalah memberikan solusi bagi masalah atau kebutuhan dalam bidang pendidikan, seperti akses pembelajaran, teknologi pendidikan, atau pengembangan keterampilan. Kemudian disusul dengan Inovasi dan Kreativitas yang melibatkan penciptaan produk atau layanan baru yang berbeda dari pendekatan konvensional. Contohnya: platform e-learning, aplikasi pembelajaran, atau alat bantu belajar interaktif.
Â
Melalui konsep  Edupreneurship diharapkan mampu untuk  mengidentifikasi dan memahami kebutuhan peserta didik, guru, sekolah, atau masyarakat untuk menciptakan solusi yang relevan. Dampak positif yang timbul bagi masyarakat terutama dalam pendidikan dari  Edupreneurship adalah merupakan  tujuan utama, disamping keberlanjutan bisnis dapat terus berkembang.
Struktur Organisasi yang dibangun
Kepala Sekolah sebagai direktur edupreneurship yang memberikan arahan membuat kebijakan dan  pengambil keputusan tertinggi (decision maker). Adanya Koordinator edupreneurship yang mengkoordinir pelaksanaan di lapangan ketika melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.. Merancang program dan mengawasi tim bekerja sesuai dengan program yang direncanakan. MembentukTim guru pembimbing untuk melaksanakan bimbingan bagi siswa dan melakukan mentoring. Ketelibatan siswa sebagai tim pelaksana yang melakukan proses  dibawah bimbingan guru Adanya mitra  Industri  sebagai kolaborator external untuk melakukan kolaborasi. Dan bagian  Keuangan dan Administrasi untuk melakukan pengelolaan pembukuan keuangan.
Model Pendekatan yang dilakukan.
Pelaksanaan menjalankan konsep Edupreneurship di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai jalur diantaranya pembelajaran melalui Teaching Factory, yang memungkinkan siswa dapat melakukan proses pembelajaran berbasis industry yang dilaksanakan di sekolah yang dapat menghasilkan produk barang maupun jasa. Melaui jalur bussines center dimana sebuah unit usaha didirikan di sekolah yang lebih berorientasi profit. Dan terahir dapat melakukan kolaborasi dengan mitra industry yang pelaksanaannya dilakukan di sekolah. Dari ketiga pilihan diatas tergantung pilihan mana yang akan dilaksanakan tergantung instrument yang ada di sekolah.
Kesimpulan
Edupreneurship adalah pendekatan kewirausahaan yang memberikan solusi inovatif dalam dunia pendidikan dengan tujuan menciptakan dampak positif sekaligus keberlanjutan bisnis. Dalam era digital, edupreunership menjadi semakin relevan karena kebutuhan akan solusi pendidikan yang fleksibel, modern, dan inklusif terus meningkat
Refferensi : Â Â Â .
Kurniawati, A. B., Wati, E. K., Prastyaningtyas, E. W., Hermawan, Y., Prabawati, M. N., Khoiruumah, I., . . . Analiana, S. (2024). Edupreneurship: Meningkatkan Jiwa Wirausaha Melalui Pendidikan. Bayfa Cendekia Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H