Pengertian Manajemen
Manajemen secara umum dapat diartikan sebagai sebuah pengelola, pengaturan atau penataan. Manajemen juga dapat diartikan dengan serangkaian proses atau kegiatan termasuk dalam perencanaan, pengambilan sebuah keputusan, organisasi, pemimpin, pengendalian terhadap usaha yang dipusatkan pada sumber daya yang akan dipakai. Antara lain, pegawai, keuangan, gedung dan kendaraan, serta informasi yang dibutuhkan untuk melakukan pengelolaan agar dapat mencapai sebuah tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien.
Peran Aspek Manajemen dalam Analisis Kelayakan Bisnis
Ibrahim menjelaskan bahwa jika dalam sebuah usaha untuk menjalankan sebuah proyek telah dinyatakan layak dan dapat untuk dikembangkan, peran dari manajemen tentu saja tidak dapat diabaikan untuk mencapai keberhasilan dari usaha yang akan dijalankan. Walaupun prospek, tujuan dan gagagsan dari sebuah usaha sangat baik dan sangat visioner, namun jika tidak didukung dengan manajemen yang baik maka tidak dapat dipungkiri hasil dari usaha tersebut bisa saja kurang maksimal.
Pada umumnya, sebuah tujuan usaha yang di jelaskan pada sebuah analisis kelayakan bisnis adalah sebuah tujuan yang bersifat makro dan masih harus dijabarkan dan dijelaskan dalam bentuk mikro atau tujuan yang lebih spesifik mengenai hal hal tertentu sehingga pengerjaan bisa berjalan secara sistematis, tepat, dan efisien. Berikut adalah peran Aspek Manajemen dalam analisis kelayakan bisnis antara lain, proses perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pengarahan pekerjaan, serta pelaksanaan dalam pengawasan.
1. Perencanaan
Tujuan atau goals yang ingin dicapai dalam usaha atau proyek yang digagas harus melalui perencanaan yang sangat matang. Perencanaan ini antara lain dapat dilakukan dengan membuat perencanaan atas kebijakan dalam perusahaan dan pedoman kerja untuk para pegawai agar nantinya ketika proses operasional tengah berlangsung dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Â
Selain itu, perencanaan untuk anggaran dalam sebuah perusahaan sangatlah penting dan harus dibuat sebaik mungkin. Misal anggaran untuk membeli bahan baku, mesin, pembayaran tenaga kerja dan lain sebagainya. Dengan perencanaan anggaran yang tepat maka kegiatan usaha akan berjalan dengan baik.
2. Pengorganisasian
Agar pelaksanaan perencanaan lebih mudah untuk dilakukan, maka perlu dibentuk adanya kelompok kerja berdasarkan kegiatan apa saja yang harus dilakukan, dan mengelompokkan individu dalam hubunhan kerja yang berisi tugas tugas yang membawahi seluruh bagian kegiatan dari sebuah usaha. Pengorganisasian ini dapat dilakukan secara nyata dan tepat dengan membagi jobdesc atau pekerjaan ke dalam sebuah struktur organisasi agar kegiatan menjalankan tugas dapat berjalan dengan lebih sistematis.Â
Perlu diperhatikan bahwa pembentukan struktur organisasi harus sesuai dengan bentuk usaha yang akan dijalankan sehingga efisiensi dapat berjalan dengan baik. Setelah adanya struktur organisasi yang tepat, maka pengadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja pun dapat dilakukan.
3. Pengadaan Tenaga Kerja