Mohon tunggu...
Jall Pomone
Jall Pomone Mohon Tunggu... Menulis -

Bahagia Ketika Menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Air Kelapa Sebagai Pengganti Bensin, Kenapa Tidak?

25 September 2017   06:22 Diperbarui: 25 September 2017   06:50 4574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Rupanya usulannya sangat membuat kami kaget, karena menurutnya, air kelapa muda sebenarnya bisa dipakai untuk mengganti air aki, namun caranya dengan memotong pada bagian batok kelapa untuk mengambil airnya, jangan sampai menggunakan alat yang terbuat dari besi, karena air kelapa muda yang akan dipakai untuk mengganti aki tidak boleh terkena besi, baik itu sendok maupun pisau, bahkan kalau bisa jangan sampai ada kotoran. Proses ketika memotong batok kelapa tidak sempat saya saksikan karena kami sibuk untuk menaikkan bungkusan makanan ke dalam mobil.

Rasa penasaran saya akhirnya terjawab ketika dunia semakin cepat, dengan lancarnya internet dan juga mudahnya mengakses informasi. Air kelapa yang memiliki kandungan unsur makro dan mikro meliputi Nitrogen dan Karbon Zat Asam dapat mengaplikasikan dalam sebuah reaksi kimia yang biasanya terjadi pada Aki melalui proses elektrolisasi yang prinsipnya menggunakan listrik dan memasukkan bahan bersifat asama ke dalam air kelapa. yang kemudian bereaksi dan memisahkan molekul air (H2O) menjadi HHO yang mudah terbakar (sumber pikiran rakyat, 2006)

Bahkan dari penelusuran tersebut, Air Kelapa ini bukan hanya bisa dipakai untuk pengganti air aki, karena ternyata kandungan karbon danb nitrogen jika dilakukan pengolahan secara benar dan tepat melalui sebuah proses elektrolisis, air kelapa bahkan bisa mengganti bahan bakar bensin untuk kendaraan bermotor, bahkan hasil penggunaan bahan bakar dari air kelapa sangatlah ramah lingkungan.

Hasil dari beberapa analisis yang sempat saya dapatkan (tentunya melalui "mbah" google), jika gas buang yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO, sangatlah ramah lingkungan, karena proses pembuatan gas HHO dengan cara elektrolisis, yaitu membuat cairan asam yang dialiri arus listrik negatif sebagai anode dan positif sebagai katode. Untuk meningkatakan proses elektrolis bisa dilakukan diluar kerja motor yaitu dengan menampung disebuah tabung. 

Seperti diketahui sebuah motor yang menggunakan BBM jenis bensin digunakan untuk menggerakkan kendaraan bermotor yang sudah tentu menggunakan busi dan karburator. Dimana busi berfungsi untuk menghasilkan loncatan bunga apilistrik yang kemudian menyalakan campuran bensin dan udara segar yang sangat mudah terbakar.

Kemudian campuran keduanya masuk ke dalam silinder yang sudah dinyalakan melalui loncatan api listrik dari busi ketika menjelang akhir kompresi. Yang akhirnya dari bahan bakar udara ini bisa menghasilkan daya untuk mesin, yang di istilahkan "siklus Otto" atau mudahnya pemasukan panas pada volume konstan. Pada prinsipnya sebenarnya sama dengan menggunakan bensin, hanya saja karburator berubah fungsi sebagai pengalir udara yang kemudian bercampur dengan gas HHO. 

Peluang bisnis yang menggunakan air kelapa sebenarnya sangat besar, selain sebagai salah satu pengganti bahan bakar minyak, juga bisa dikapai dalam dunia pengobatan. Namun kita juga harus dipaksa untuk "maklum" karena sampai saat ini kita belum banyak mendengar hasil dan manfaat yang menggunakan air kelapa, selain dijual dipinggir jalan untuk menghilangkan dahaga dan lapar sementara.

Harapan kita kepada para peneliti dan juga mahasiswa sangat besar, agar mau memberikan waktu luang mereka melakukan riset yang lebih mendalam. Provinsi Maluku Utara, Sulawesi Utara dan juga Provinsi Maluku bahkan hampir seluruh wilayah di Indonesia terutama pulau-pulau kecil yang tersebar di Indonesia ditumbuhi oleh pohon kelapa, namun tanpa dukungan dan strategi yang lebih baik, seperti kerjasama sebuah perusahaan dengan pihak petani, akan semakin memudahkan kita untuk bisa mencapainya, dan bukan tidak mungkin ini akan menjadi sebuah terobosan bagi ketersediaan bahan bakar yang ternyata lebih ramah lingkungan dan juga bisnis bagi perusahaan dan petani kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun